PRIORITAS, 27/5/25 (Jakarta): DPR RI dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meluncurkan Presidium Kaukus Kesehatan DPR RI sebagai bentuk komitmen memperkuat kolaborasi nasional dalam menanggulangi Demam Berdarah Dengue (DBD). Inisiatif ini menargetkan nol kematian akibat DBD pada 2030.
Peluncuran presidium ini dibarengi dengan High-Level Focus Group Discussion (FGD) bertema Koalisi Bersama Lawan Dengue (Kobar Lawan Dengue) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra, Cucun Ahmad Syamsurijal, menyebut Kaukus Kesehatan DPR RI menjadi ruang strategis lintas komisi dan fraksi dalam merespons isu kesehatan secara terintegrasi.
“Angka kematian akibat DBD bukan hanya statistik, tapi cerminan lemahnya sistem respons kita. Ini saatnya kita bergerak dari pendekatan reaktif ke strategi kolaboratif yang proaktif dan prediktif,” ujar Cucun dalam keterangannya diterima Selasa (27/5/25).
DBD masih ancaman serius
Data per Mei 2025 mencatat lebih dari 56.000 kasus DBD di 456 kabupaten/kota dengan lebih dari 250 kematian. Kabupaten Bandung menjadi salah satu daerah dengan angka kematian tertinggi: 3.529 kasus dan 38 kematian.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menekankan bahwa 40 persen populasi dunia berada dalam risiko DBD. Indonesia masuk lima besar dunia dengan jumlah kasus tertinggi bersama Brasil, Kolombia, Meksiko, dan Vietnam.
“Pada 2024, terdapat lebih dari 257.000 kasus DBD dan sekitar 1.400 kematian. Menuju nol kematian pada 2030 bukan perkara mudah, dibutuhkan sinergi semua pihak,” kata Dante.
Melalui Kaukus Kesehatan dan Kobar Lawan Dengue, DPR RI siap mengawal agenda penguatan sistem kesehatan melalui legislasi, pengawasan, dan penganggaran. Fokus utama meliputi advokasi kebijakan berbasis data, percepatan vaksinasi dengue, edukasi publik berkelanjutan, dan peningkatan deteksi dini dan respon cepat.
“Kolaborasi ini adalah awal dari langkah nyata, menyatukan visi dan kekuatan nasional untuk melindungi generasi bangsa. DBD bisa kita kalahkan, asal kita tidak bekerja sendiri-sendiri,” pungkas Cucun. (P-bwl)
