Tonton Youtube BP

Dirut Garuda Glenny Kairupan tolak ‘tantiem’ dan potong gaji direksi: “Pemimpin harus berani berkorban”

Wilson Lumi
2 Dec 2025 07:50
2 minutes reading

PRIORITAS, 2/12/2025 (Jakarta): Di tengah upaya pemulihan bisnis dan tekanan keuangan yang belum sepenuhnya pulih, Garuda Indonesia kembali menegaskan komitmennya untuk merampingkan biaya operasional. Suasana RDP antara manajemen Garuda dengan Komisi VI DPR RI pada Senin (1/12) mendadak terasa lebih personal ketika Direktur Utama Glenny H. Kairupan menceritakan langkah-langkah efisiensi yang ia mulai dari ruang paling dekat, jajaran direksinya sendiri.

Dengan nada tenang namun tegas, Glenny mengisahkan bagaimana ia mengajukan ide pemotongan gaji direksi sebesar 10 persen—dan responsnya membuat ruangan terdiam sejenak.

“Karena pemimpin itu harus berani berkorban. Kalau kita potong 10 persen, apakah setuju?” Ternyata semuanya setuju.

Tak hanya itu. Glenny mengungkap bahwa ia menolak pemberian tantiem, meski berkas tanda tangan sudah dibawa ke mejanya oleh Sekretaris Komisaris. Di tengah kondisi perusahaan yang belum stabil dan APBN yang sedang diperketat, ia menyebut pemberian bonus justru berpotensi memicu persepsi negatif publik.

“Apa kata masyarakat kalau perusahaan sedang rugi kok bagi-bagi tantiem? Saya menolak.”

Keputusan-keputusan itu tidak berhenti di meja rapat. Glenny bercerita tentang temuan sederhana namun mencolok: seorang staf perwakilan Garuda di Jepang mengajukan komplain karena tiket perjalanan diturunkan dari kelas bisnis. Bagi Glenny, ini adalah cerminan gaya kerja lama yang harus ditertibkan.

Hari itu juga, staf tersebut ditarik. Jumlah perwakilan luar negeri pun dipangkas menjadi hanya satu orang, dengan porsi tugas lebih banyak mengandalkan staf lokal—langkah yang menurutnya lebih realistis bagi kondisi Garuda saat ini.

“Karena kita harus membiayai allowance mereka. Jadi kita pangkas.”

Sementara itu, Wakil Direktur Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro, menambahkan cerita lain dari balik layar efisiensi. Salah satu yang paling terasa dampaknya adalah penghematan avtur, yang kini dilakukan dengan prosedur taxi menggunakan satu mesin. Cara sederhana itu menghasilkan penghematan luar biasa: hingga 21 juta liter avtur.

Soal pemotongan gaji direksi, Thomas menegaskan langkah itu memang akan dilakukan. Waktu penerapannya akan disampaikan lebih lanjut setelah mekanisme internal rampung.

Di balik angka-angka dan keputusan tegas yang disampaikan, ada narasi baru yang coba dibangun oleh manajemen maskapai pelat merah ini: upaya pemulihan yang tidak hanya berbasis strategi bisnis, tetapi juga etika, keteladanan, dan kesediaan untuk berkorban. Sebuah pesan yang diharapkan dapat membangkitkan kepercayaan pasar dan publik terhadap Garuda Indonesia. (P-*/bwl)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x