33.3 C
Jakarta
Sunday, August 24, 2025

    Diresmikan Prabowo, pabrik baterai Karawang tekan impor BBM

    Terkait

    PRIORITAS, 29/6/25 (Karawang): Pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang resmi memasuki tahap pembangunan. Proyek ini disebut bisa mengurangi impor BBM hingga 300.000 kiloliter per tahun.

    Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut kapasitas awal 15 GWh cukup untuk mendukung elektrifikasi kendaraan dan menekan ketergantungan energi impor.

    “Dengan kapasitas 15 GWh saja, kita sudah bisa mengurangi impor BBM sebanyak 300.000 kiloliter tiap tahunnya,” ujar Bahlil saat groundbreaking proyek ekosistem baterai listrik di Karawang, Minggu (29/6/25).

    Ia menyebut peluang pasar baterai tak hanya datang dari sektor kendaraan, tapi juga energi terbarukan seperti PLTS. Menurutnya, permintaan tinggi akan mendorong ekspansi produksi.

    “Kalau permintaan untuk baterai PLTS naik, kita bisa produksi sampai 40 GWh,” lanjut Bahlil di lokasi acara, dikutip Beritaprioritas seperti diwartakan Antara.

    DIresmikan Prabowo

    Presiden Prabowo Subianto memimpin langsung peletakan batu pertama proyek ini di Kawasan Artha Industrial Hills. Proyek Karawang termasuk bagian dari pembangunan ekosistem baterai terintegrasi nasional.

    Pabrik di Karawang dibangun oleh PT Contemporary Amperex Technology Indonesia Battery (CATIB), perusahaan patungan antara Indonesia Battery Corporation (IBC) dan CBL, anak usaha raksasa baterai global CATL dari China.

    Fasilitas seluas 43 hektare ini ditargetkan memulai produksi komersial akhir 2026. Pada tahap awal, kapasitas produksinya mencapai 6,9 GWh dan meningkat menjadi 15 GWh pada fase berikutnya.

    Selain itu, lima subproyek lainnya dikembangkan di Halmahera Timur. Kawasan ini dikembangkan oleh PT Feni Haltim, hasil kerja sama Antam dan CBL Hong Kong.

    Proyek di Halmahera mencakup tambang nikel, dua smelter nikel dengan kapasitas 88 ribu ton dan 55 ribu ton, serta pabrik bahan katoda NCM yang ditargetkan menghasilkan 30 ribu ton per tahun mulai 2028.

    Fasilitas terakhir adalah pabrik daur ulang baterai. Pabrik ini diproyeksikan menghasilkan logam sulfat dan lithium karbonat sebesar 20.000 ton per tahun mulai 2031. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini