29.3 C
Jakarta
Monday, June 23, 2025

    Dinkes buka layanan tes HIV dan pengobatan ARV di tujuh kabupaten

    Terkait

    PRIORITAS, 8/5/25 (Manokwari): Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Barat telah memperluas akses layanan pemeriksaan HIV dan pengobatan antiretroviral (ARV) ke tujuh kabupaten di wilayah tersebut. Kepala Dinkes Papua Barat, Alwan Rimosan, menyatakan, penanganan HIV memerlukan kerja sama antara pemerintah daerah, komunitas, dan lembaga masyarakat.

    Menurut Alwan, layanan skrining dan pengobatan kini dapat diakses melalui fasilitas kesehatan di setiap kabupaten. Sejak 2013 hingga April 2025, sekitar 214 ribu warga telah menjalani pemeriksaan HIV, dengan hampir 6 ribu di antaranya dinyatakan positif. Namun, hanya sekitar 1.400 pasien yang rutin mengonsumsi ARV, sementara sebagian besar lainnya tidak lagi menjalani pengobatan karena berbagai alasan.

    “Sekarang skrining dan pengobatan sudah bisa diakses melalui fasilitas kesehatan yang ada di tiap kabupaten,” ujar Alwan.

    Alwan menambahkan, masih banyak kasus HIV yang belum terdeteksi atau belum ditangani secara medis dengan baik, menggambarkan situasi ini sebagai “fenomena gunung es.”

    “Masih banyak kasus yang belum terdeteksi, atau belum ditangani secara medis dengan baik. Situasi ini seperti fenomena gunung es,” katanya, dikutip dari Antara.

    Ganti pasangan tanpa alat kontrasepsi

    Ia juga menyebutkan, penularan HIV di Papua Barat sebagian besar disebabkan oleh hubungan seksual yang tidak aman dan berganti-ganti pasangan tanpa penggunaan alat kontrasepsi. Penularan HIV kini tidak terbatas pada kelompok berisiko tinggi seperti pengguna narkoba dan pekerja seks komersial, tetapi juga terjadi pada kelompok usia produktif 20-29 tahun.

    Penularan dari ibu hamil positif HIV ke bayi juga menjadi perhatian serius, terutama jika ibu tidak mengikuti program pencegahan penularan dari ibu ke anak (PMTCT). Untuk mencegah penularan HIV, Dinkes Papua Barat melakukan edukasi dan sosialisasi, skrining, pendistribusian alat kontrasepsi, serta meningkatkan kerja sama lintas sektor. Kegiatan sosialisasi dan edukasi melibatkan peran sekolah, komunitas lokal, lembaga adat, lembaga agama, dan lainnya, termasuk menghapus stigma terhadap orang dengan HIV.

    Alwan mengajak semua pihak untuk berperan dalam menciptakan Papua Barat yang lebih sehat, bebas stigma, dan melawan penularan HIV/AIDS. (P-Zamir)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini