31.7 C
Jakarta
Friday, July 11, 2025

    Di Januari 2025, utang luar negeri RI US$427,5 M. BI: Kondisinya tetap sehat!!!

    Terkait

    PRIORITAS, 17/3/25 (Jakarta): Utang luar negeri Indonesia, baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta meningkat pada Januari 2025 lalu. Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI) utang luar negeri (ULN) Indonesia mencapai US$427,5 miliar pada Januari 2025, meningkat 5,1 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Disebutkan, pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan Desember 2024, yang mencatat kenaikan 4,2 persen. Peningkatan tersebut terutama dipengaruhi oleh utang sektor publik, baik dari pemerintah maupun bank sentral.

    Sebagaimana dikemukakan Kepala Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, struktur utang luar negeri Indonesia tetap sehat berkat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

    “Rasio ULN terhadap produk domestik bruto (PDB) tercatat turun menjadi 30,3% pada Januari 2025 dari 30,5% pada Desember 2024. Selain itu, mayoritas ULN Indonesia masih didominasi oleh utang jangka panjang, dengan proporsi mencapai 84,7% dari total ULN,” ujarnya, Senin (17/3/25).

    Memastikan struktur utang tetap sehat

    Dikatakan, BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan ULN guna memastikan struktur utang tetap sehat serta mengoptimalkan pemanfaatannya untuk pembiayaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    Ditegaskan, upaya ini dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian. Pada Januari 2025, posisi utang luar negeri  pemerintah mencapai US$204,8 miliar, tumbuh 5,3 persen secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatat pertumbuhan 3,3 peresen.

    Kepercayaan investor

    Disebutkan, kenaikan ini dipengaruhi oleh meningkatnya aliran modal asing ke dalam Surat Berharga Negara (SBN) internasional, mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia.

    Namun, utang luar negeri pemerintah terus dikelola secara hati-hati dan efisien untuk mendukung berbagai sektor prioritas, termasuk kesehatan, pendidikan, pertahanan, konstruksi, serta jasa keuangan dan asuransi.

    ULN swasta alami kontraksi 

    Disebutkan pula, utang luar negeri (ULN) swasta pada Januari 2025 tercatat sebesar US$ 194,4 miliar, mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,7 persen secara tahunan, sama seperti bulan sebelumnya.

    Dikatakan, pelemahan ini terutama disebabkan oleh penurunan ULN di sektor lembaga keuangan, yang mengalami kontraksi lebih dalam dibandingkan bulan sebelumnya. Dari sisi sektor ekonomi, ULN swasta terbesar masih berasal dari industri pengolahan, jasa keuangan, pengadaan listrik dan gas, serta pertambangan dan penggalian.

    Kendati mengalami kontraksi, utang luar negeri swasta masih didominasi oleh utang jangka panjang, dengan pangsa mencapai 76,6 persen dari total ULN swasta.

    Berdasarkan kondisi tersebut, BI memastikan utang luar negeri Indonesia tetap terkendali dan terus dipantau agar tidak menimbulkan risiko terhadap stabilitas ekonomi nasional. (P-*r/Selvijn R)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini