28.2 C
Jakarta
Sunday, December 22, 2024

    Di 2024, Bank Dunia perkirakan ekonomi dunia tumbuh stabil 2,6 persen

    Terkait

    PRIORITAS, 12/6/24 (Jakarta): Di tengah gejolak ketegangan geopolitik dan tingkat suku bunga tinggi, Bank Dunia (World Bank) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan terjaga stabil di posisi 2,6 persen pada 2024

    “Pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan akan tetap stabil pada angka 2,6 persen tahun ini, meskipun terjadi ketegangan geopolitik dan tingkat suku bunga yang tinggi, sebelum naik tipis menjadi 2,7 persen pada tahun 2025-2026 seiring dengan sedikit ekspansi perdagangan dan investasi,” demikian dikutip dari laporan Prospek Ekonomi Global terbaru dari Bank Dunia yang diterima di Jakarta, Rabu (12/6/24).

     

    Disebutkan, pertumbuhan ekonomi global diproyeksikan akan meningkat hingga rata-rata 2,7 persen pada 2025-2026, seiring dengan menguatnya pertumbuhan perdagangan dan pelonggaran kebijakan moneter yang luas namun terukur mendukung aktivitas.

    Meskipun terdapat perbaikan dalam prospek pertumbuhan jangka pendek, prospek tersebut masih lemah.

    Di bawah pertumbuhan 2010

    Bank Dunia memaparkan, pada tahun 2024-2025, pertumbuhan global diperkirakan akan berada di bawah rata-rata pertumbuhan pada 2010 di hampir 60 persen negara, yang mewakili lebih dari 80 persen output dan populasi global.

    Sementara inflasi dunia diperkirakan akan melambat dibandingkan asumsi sebelumnya, yaitu rata-rata 3,5 persen pada 2024. Ini mencerminkan berlanjutnya tekanan inflasi, bank sentral kemungkinan akan tetap berhati-hati dalam melakukan pelonggaran kebijakan.

    Guncangan yang terjadi pada beberapa tahun terakhir telah menghambat upaya mengejar ketertinggalan pendapatan per kapita, dengan hampir separuh negara berkembang mengalami penurunan dibandingkan negara-negara maju pada 2020-2024. Di tengah meningkatnya tingkat konflik, prospek di banyak negara yang rentan masih tetap lemah.

    Di sisi lain, risiko menjadi lebih seimbang, namun risiko negatif masih mendominasi, termasuk ketegangan geopolitik, fragmentasi perdagangan, suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka panjang di tengah inflasi yang terus-menerus, dan bencana alam terkait perubahan iklim.

    Keringanan utang

    Upaya kebijakan global diperlukan untuk menjaga perdagangan, mendukung transisi ramah lingkungan dan digital, memberikan keringanan utang, dan meningkatkan ketahanan pangan.

     

    Di sisi lain, utang yang tinggi dan biaya pembayaran utang yang tinggi akan mengharuskan pembuat kebijakan di negara-negara berkembang untuk menyeimbangkan kebutuhan investasi yang besar dengan keberlanjutan fiskal.

     

    Untuk mencapai tujuan pembangunan, diperlukan kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan produktivitas, meningkatkan efisiensi investasi publik, membangun sumber daya manusia, dan menutup kesenjangan gender di pasar tenaga kerja. (P-ANT/jr) — foto ilustrasi istimewa
    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini