30.6 C
Jakarta
Monday, February 24, 2025

    Demi perdamaian, akhirnya Presiden Ukraina Zelenskyy bersedia mundur dari jabatannya

    Terkait

    PRIORITAS, 24/2/25 (Jakarta): Informasi yang diterima Beritaprioritas.com pada Senin (24/2/25), Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan kesiapannya untuk mundur dari jabatannya jika hal tersebut dapat berkontribusi pada perdamaian di Ukraina. Dalam konferensi pers di forum Ukraine The Year 2025 pada Minggu (23/2/25), Zelenskyy menanggapi pertanyaan wartawan dan mengungkapkan keinginannya terkait perdamaian.

    “Saya siap untuk meninggalkan jabatan saya jika itu membawa perdamaian. Atau menggantinya untuk NATO,” kata Zelensky dikutip The Guardian, sebagaimana beritanya diterima redaksi Beritaprioritas.com, Senin (24/2/25) ini.

    Ia juga menyatakan, pertemuan internasional yang dijadwalkan pada hari Senin (24/2/25) akan melibatkan pemimpin dari 13 negara mitra secara langsung dan 24 lainnya secara virtual. Zelenskyy menyatakan pertemua besok akan sangat penting buat Ukraina karena akan menentukan masa depan negara tersebut.

    Zelenskyy dan keputusan besar perang

    Zelenskyy menegaskan, pertemuan ini berpotensi menghasilkan keputusan besar terkait perang yang dapat berdampak signifikan bagi masa depan Ukraina. Sebelumnya, pejabat tinggi Ukraina, termasuk kepala Badan Keamanan, Intelijen, dan Kabinet Menteri, telah menyampaikan pandangan mereka di forum tersebut.

    “Pertemuan besok sangat penting. Ini bisa jadi titik balik, kita lihat saja nanti,” ujarnya terkait keinginannya mundur dari posisi presiden Ukraina.

    Sebelumnya posisi Zelenskyy sebagai presiden Ukraina memang dipertaruhkan seiring tingginya desakan untuk mengakhiri perang dengan Rusia. Apalagi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah antipati dengan Zelenskyy.

    Amerika Serikat ingin konflik Ukraina-Rusia berakhir dan percaya hal itu hanya dapat dicapai melalui dialog dengan Rusia.

    Sebelum kabar Zelenskyy ingin mundur, Wakil Presiden AS, JD Vance, menyatakan akhir konflik sudah dekat dan perang tak bisa dihentikan tanpa berunding dengan Rusia. (P-Zamir)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini