Tentara Ukraina berterimakasih atas dukungan AS yang ingin bernegosiasi dengan Rusia. (Dok./Ist.)
PRIORITAS, 14/3/25 (Jakarta): Delegasi Rusia dan AS akan bertemu di Moskow untuk membahas gencatan senjata di Ukraina. Utusan khusus Presiden Trump, Steve Witkoff, telah tiba untuk negosiasi.
Menurut Al Jazeera, Jumat (14/3/25), negosiasi ini bertujuan mencapai gencatan senjata sementara. Kremlin mengonfirmasi pertemuan delegasi AS dan Rusia.
Rusia mengklaim merebut kembali wilayah strategis di Kursk dari Ukraina, memberi mereka keunggulan dalam negosiasi. Keberhasilan ini bisa memperkuat posisi Rusia dalam perundingan.
Witkoff berperan penting dalam upaya mengakhiri perang Ukraina yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun. Trump menekan Moskow agar menerima gencatan senjata 30 hari, didukung Ukraina.
Kremlin belum beri pernyataan resmi
Kremlin belum memberi pernyataan resmi soal usulan tersebut. Juru bicara Dmitry Peskov menilai tak tepat membahas isi negosiasi sebelum pembicaraan dimulai.
Pejabat tinggi Kremlin, Yuri Ushakov, telah berkomunikasi dengan Penasihat Keamanan Nasional AS, Mike Waltz, untuk menyampaikan sikap Rusia terkait gencatan senjata.
Keputusan akhir kini ada di tangan Rusia, dan hasil perundingan ini bisa memengaruhi arah konflik. Jika disepakati, gencatan senjata 30 hari dapat menjadi langkah awal menuju perdamaian jangka panjang.
Rusia dapat memanfaatkan negosiasi
Dengan kemenangan terbaru di Kursk, Rusia dapat memanfaatkan posisi ini dalam negosiasi. Namun, Peskov menekankan, pembahasan harus berlangsung sebelum ada pernyataan resmi.
Sebelum pembicaraan dimulai, dan sejauh ini belum dimulai, tidak tepat untuk membicarakannya di depan publik,” ucap Peskov.
Negosiasi ini menjadi salah satu upaya diplomatik terbesar sejak awal perang Ukraina. (P-Zamir)