PRIROITAS, 31/7/25 (Jakarta): Pernahkah kamu menonton film lama dan merasakan nostalgia yang hangat? Salah satunya mungkin Die Hard, ketika seorang pria sendirian menghadapi kekacauan dengan keberanian yang nyaris mustahil.
Bruce Willis adalah wajah dari keberanian itu. Namun kini, kehidupan membawanya ke babak baru yang jauh lebih hening. Aktor berusia 70 tahun itu kini sedang menjalani hari-harinya dalam kondisi kesehatan yang tak mudah
Laporan terbaru dari The Express menyebut Bruce sudah ta lagi bisa berbicara, membaca, atau berjalan seperti dulu. Ia hidup bersama demensia frontotemporal (FTD), jenis demensia langka yang menyerang kemampuan bahasa, perilaku, dan kepribadian.
Kabar pertama datang pada 2022, ketika keluarga Bruce mengumumkan ia mengidap aphasia—gangguan yang memengaruhi kemampuannya dalam berbicara dan memahami kata. Tak lama setelah itu, diagnosis berkembang menjadi FTD.
Keluarganya jarang membagikan detail keseharian Bruce. Namun dari berbagai unggahan di media sosial, tampak bahwa ia lebih banyak diam, dan gerak tubuhnya semakin terbatas. Walau begitu, kehadiran orang-orang terdekat menjadi pelengkap hari-harinya yang kini lebih sunyi.
Cintanya tak berkurang
Emma Heming, istri Bruce, tetap berada di sisinya. Bersama kelima anak Bruce, termasuk Rumer, Scout, dan Tallulah dari pernikahannya dengan Demi Moore, mereka membentuk lingkaran dukungan yang tak goyah.
Emma bahkan akan merilis buku berjudul The Unexpected Journey, yang menceritakan perjalanannya mendampingi sang suami. Bagi Emma, ini bukan hanya kisah pribadi, melainkan juga bentuk solidaritas terhadap keluarga lain yang menghadapi hal serupa.
“Aku ingin semuanya kembali,” tulis Emma melalui salah satu unggahan media sosialnya.
Namun ia juga berbagi pesan, meski Bruce kini lebih diam, kehadirannya tetap menyampaikan pesan kuat.
“Bruce, meski diam, masih terus mengajarkan arti kekuatan, kehadiran, dan cinta tanpa syarat,” lanjutnya.
Anak bungsu berbagi makna
Tallulah, anak bungsu Bruce, turut membagikan sisi lain kehidupan keluarga mereka. Di akun media sosialnya, ia kerap mengunggah momen kebersamaan dengan sang ayah—duduk di sampingnya, menggenggam tangan, atau hanya berbagi kehangatan di ruang yang sederhana.
“Kalau apa yang kami alami bisa bantu orang lain, mengubah rasa sakit jadi sesuatu yang bermakna, itu berarti banget buat kami,” ungkap Tallulah saat menghadiri program acara The Drew Barrymore Show.
Ungkapan itu bukan sekadar pernyataan. Lewat foto-foto dan cerita yang ia bagi, Tallulah mencoba mengubah ruang duka menjadi ruang harapan bagi mereka yang mengalami hal serupa.
Bagi banyak orang, Bruce Willis adalah pahlawan aksi, simbol kekuatan, dan suara khas yang tak tergantikan.
Tapi kehidupan menunjukkan bahwa kekuatan bisa hadir dalam bentuk yang berbeda—dalam keheningan, dalam ketulusan, dalam cinta yang tidak bersuara, namun terasa nyata.
Dalam dunia yang penuh sorotan, kisah Bruce mengingatkan kita bahwa manusia tetaplah manusia. Dan bahwa terkadang, kehadiran tanpa kata bisa jadi bentuk cinta yang paling dalam. (P-Khalied M)