PRIORITAS, 21/7/25 (Manado): Di tengah kepanikan dan teriakan minta tolong, Abdul Rahman Agu justru menantang maut. Itulah yang terjadi ketika KM Barselona tujuan akhir Pelabuhan Manado, mengalami kejadian naas di tengah laut.
Saat kapal yang ditumpangi Abdul Rahman mulai terbakar hebat, ia bukan hanya berjuang menyelamatkan diri —ia memilih menyelamatkan orang lain. Seorang ibu dan anak kecil berhasil ia evakuasi sambil terus menenangkan sang bocah, bahkan sempat siaran langsung di media sosial untuk memberi kabar.
Aksi spontan itu terekam ribuan pasang mata. Namun lebih dari sekadar dokumentasi, yang tersisa adalah gelombang haru dan syukur. Kolom komentar penuh pujian: “Pahlawan sesungguhnya,” tulis seorang warganet. “Tak ternilai bantuannya, bahkan saat dia juga sedang berjuang untuk hidup,” kata yang lain.
Sosok Abdul Rahman kini jadi simbol dari sesuatu yang mulai langka: keberanian yang dibalut ketulusan. Netizen dari berbagai penjuru memberikan doa dan dukungan. “Rejeki orang baik tidak pernah salah alamat,” begitu banyak yang menyebut.
Dalam insiden mencekam itu, ia tak mengenal siapa yang ditolong. Namun satu hal pasti: ia tak rela ada nyawa yang melayang jika masih bisa diraih dengan tangan—meski tangannya sendiri gemetar karena takut.
“Hebat kamu, bang,” tulis seorang netizen. “Di tengah kepanikan, kamu tetap bisa berpikir jernih dan menghibur seorang anak. Itu tidak semua orang bisa lakukan.”
Kini, namanya dielu-elukan. Tapi bagi Abdul Rahman, mungkin tak ada yang lebih penting dari melihat bocah kecil itu bisa pulang ke rumah—selamat, hidup, dan tersenyum.
Dan bagi banyak orang, kisah ini adalah pengingat bahwa kadang, pahlawan sejati tak datang dengan seragam. Mereka hadir dengan hati, di saat genting, dan memilih menyelamatkan, bukan menyelamatkan diri.
Diketahui, Kapal KM Barcelona terbakar di Perairan Talise, Kabupaten Minahasa Utara (Minut) pada Minggu (20/7/25) siang ini. KM III Barcelona sendiri merupakan kapal yang mengangkut penumpang Rute Manado-Tahuna, Manado-Talaud dan rute kepulauan lainnya.
Kapal antar pulau ini, membawa 280 penumpang dari Talaud menuju Manado. Kapal itu lalu terbakar saat di tengah perjalanan, memperlihatkan asap tebal yang mengepung kapal. Api disebut-sebut berasal dari dek atas kapal. (P-bwl)