Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM Pdt Hein Arina saat menjalani penahanan di Polda Sulut (Dok/Ist)
PRIORITAS, 13/5/25 (Manado): Ketua Badan Pekerja Majelis Sinode (BPMS) GMIM Pdt Hein Arina, ThD kini masih dalam tanahan di Polda Sulut. Namun ramai di media sosial ada surat Badan Pekerja Majelis Sinode GMIM yang masih ditandatangani oleh Pdt Hein Arina selaku Ketua BPMS. Padahal sudah ada Pelaksana Tugas (Plt) Ketua BPMS yaitu Pdt Janny Rende, MTh.
Surat yang ditandatangani oleh Pdt Hein Arina itu adalah Surat Keputusan tentang Panitia Pelaksana Pemilihan Remaja Teladan Komisi Pelayanan Remaja Sinode GMIM Tahun 2025. Surat itu tertanggal 9 Mei 2025.
Ditandatangani sebelum ke Amerika Serikat
Terkait dengan masalah itu, Plt Ketua BPMS GMIM Pdt Janny Rende yang dihubungi Selasa (13/5/25), menjelaskan, surat itu seharusnya sudah ditandatangani Pdt Hein Arina pada saat sebelum berangkat ke Amerika Serikat. Dan mengenai pelaksanaan Pemilihan Remaja Teladan itu sudah diputuskan di Sidang Majelis Sinode Tahunan.
“Pada saat Ketua BPMS Pdt Hein Arina akan segera menandatangani, ternyata lampiran surat tersebut dalam kaitan personal panitianya masih belum lengkap. Akhirnya Pdt Hein Arina berangkat ke Amerika Serikat. Jadi seharusnya ditandatangani bulan April sebelum keberangkatan Pdt Hein. Akhirnya melalui rapat BPMS, surat itu tetap ditandatangani Pdt Hein Arina, meskipun tanggalnya 9 Mei 2025. Dan tandatangan itu hanya di-scan,” ujar Pdt Janny Rende.
Menurut Pdt Janny Rende, sampai saat ini ia masih dipercayakan sebagai Pelaksana Tugas Ketua BPMS, dengan batas waktu yang belum ditentukan. “Karena dalam kaitan dengan masalah yang sedang dihadapi Ketua BPMS Pdt Hein Arina sebagai tersangka, belum bias dipastikan sampai kapan selesai perkaranya. Kalau secara hukum, masih harus menunggu sampai ada keputusan hukum tetap (inkrah). Dan soal limit waktu ini yang masih harus dibahas lagi oleh BPMS,” ujarnya. (P-Jeffry P)
