Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Gorontalo (Karantina Gorontalo) menyita daging beku berbagai hewan tanpa dokumen di Pelabuhan Ferry Gorontalo. (Ist)
PRIORITAS, 27/2/25 (Kota Gorontalo): Puluhan daging beku berbagai hewan tanpa dokumen di Pelabuhan Ferry Gorontalo, disita Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Gorontalo (Karantina Gorontalo).
Kepala Karantina Gorontalo, Ende Dezeanto di Gorontalo, Kamis (27/2/25) mengatakan, petugas karantina melakukan penyitaan daging tikus sebanyak 48 ekor, 21 ekor daging kelelawar, dan tiga ekor daging musang.
“Daging-daging hewan tersebut dilakukan tindakan karantina penahanan, karena tidak disertai dokumen persyaratan, seperti dokumen karantina dari daerah asal maupun sertifikat kesehatan dari daerah asal,” katanya.
Hal tersebut menurut Ende terjadi saat petugas Karantina Gorontalo tengah melakukan tugas rutin pengawasan lalu lintas media pembawa dan alat angkut di Pelabuhan Gorontalo.
Petugas mencurigai sebuah kotak pada alat angkut kapal KMP Moinit yang baru bersandar di Pelabuhan Gorontalo. Setelah diperiksa, ternyata muatan daging tersebut tidak dilengkapi dokumen karantina dan dokumen persyaratan lainnya.
“Daging yang dalam kondisi beku serta terbungkus plastik tersebut segera diamankan dan dilakukan tindakan karantina,” ujarnya.
Dari Luwuk
Dari keterangan sementara, daging tersebut berasal dari Luwuk, Kabupaten Banggai yang rencananya akan didistribusikan ke pasar Tomohon, Sulawesi Utara.
Menurut Ende, semua komoditas pangan, baik daging maupun pangan segar lainnya yang didistribusikan ke wilayah Gorontalo wajib dilengkapi dokumen persyaratan, sesuai dengan Undang-Undang No. 21 th 2019 tentang karantina hewan, ikan, dan tumbuhan. Hal tersebut menurutnya bertujuan untuk memastikan komoditas pangan yang masuk ke Gorontalo adalah pangan yang sehat dan aman.
“Jadi semua komoditas hewan, ikan, tumbuhan atau produknya itu harus dilaporkan ke petugas karantina ya, dari semua wilayah, petugas kita ada di Pelabuhan dan itu tidak sulit, intinya kita harus memastikan semuanya sehat dan aman,” jelas Ende.
Ia berharap agar masyarakat maupun instansi pemangku kepentingan lainnya juga turut serta dalam upaya menjaga keamanan dan kesehatan komoditas pangan yang dilalulintaskan ke wilayah Gorontalo. (P-*r/Jeffry P)