27.5 C
Jakarta
Saturday, April 19, 2025
spot_img

    China hentikan pesanan pesawat Boeing buatan AS

    Terkait

    PRIORITAS, 17/4/25 (Beijing): Pemerintah China telah memerintahkan maskapai penerbangan utamanya untuk menghentikan pesanan pesawat Boeing buatan Amerika Serikat (AS). Penangguhan ini terjadi di tengah kedua negara sedang terlibat perang dagang.

    Tiga maskapai penerbangan terbesar China sebelumnya akan membeli 179 jet Boeing selama tiga tahun ke depan dalam kesepakatan senilai miliaran dolar. Namun pesanan ini terhenti akibat perang tarif impor antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping.

    Pemerintah China telah memerintahkan maskapai penerbangannya, untuk menghentikan semua pengiriman pesawat Boeing buatan Amerika, sebagai tanggapan atas tarif sebesar 145 persen yang dikenakan Donald Trump pada barang-barang China.

    Konsultan penerbangan internasional Neil Hansford mengatakan, China akan menjadi pihak yang paling dirugikan dari perselisihan perdagangan terbaru ini.

    “Pada akhirnya, Tiongkok mengorbankan dirinya sendiri, karena negara itu kekurangan pesawat setelah COVID,” katanya, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari ABC News, hari Kamis (17/4/25).

    Belum pulih

    Menurut dia, industri penerbangan China belum pulih dalam hal penumpang. “Ini emosional, tetapi jika sudah sampai pada titik impas, China-lah yang akan menanggung akibatnya,” katanya.

    Hansford mengatakan pergolakan itu berarti Boeing dapat fokus mengirim pesawat ke tempat lain. “Ini akan membantu Boeing karena mereka benar-benar dapat mulai mengirimkan barang ke pelanggan lain,” katanya.

    Hansford menilai Tiongkok masih akan memiliki akses ke pesawat jet komersil dari tempat lain, tetapi mereka tetap membutuhkan Boeing,  karena adanya epidemi COVID-19 telah membuat banyak negara produsen pesawat tertinggal bertahun-tahun dalam produksi.

    Perang dagang yang lebih besar antara China dan Amerika Serikat tidak menunjukkan tanda-tanda akan mereda. AS menerapkan tarif impor terhadap China sebesar 145 persen dan sebagai balasannya China telah mengenakan tarif sebesar 125 persen terhadap barang-barang Amerika yang memasuki perbatasannya.

    Dalam komentar publik pertamanya tentang perang dagang AS-China, Presiden Xi Jinping mengatakan tidak ada pemenang dalam perang tarif.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian mengatakan negaranya terbuka untuk bisnis. “Dalam menghadapi ketidakpastian eksternal, Tiongkok akan lebih memilih berjabat tangan daripada berkelahi, meruntuhkan tembok daripada membangun penghalang, dan menghubungkan daripada memisahkan,” katanya. (P-Jeffry W)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini