PRIORITAS, 29/12/24 (Jakarta): Malam pergantian tahun pada 31 Desember menuju 1 Januari lazimnya dirayakan dengan pesta kembang api. Namun ternyata, tak hanya itu. Di sejumlah negara di dunia, malam pergantian tahun dan Tahun Baru dirayakan dengan cara-cara unik dan seru.
Dihimpun dari berbagai sumber, inilah kebiasaan-kebiasaan unik masyarakat di 12 negara di dunia saat menyambut dan merayakan Tahun Baru.
- Menyaksikan matahari terbit dan bunyikan lonceng 108 kali di Jepang

Kemungkinan besar banyak orang yang bersuka ria dan begadang pada malam Tahun Baru dan keesokan harinya, sehingga mereka akan memiliki banyak kesempatan untuk menyaksikan matahari terbit.
Di Jepang, ada tradisi menyambut Tahun Baru dengan menyaksikan matahari terbit pertama yang disebut “hatsuhinode”. Dengan cerahnya sinar matahari, harapannya orang yang melakukan hatsuhinode akan mendapatkan keberuntungan.
Hal unik lain di Jepang. Pada malam pergantin tahun, masyarakat di sana memiliki tradisi membunyikan lonceng berukuran besar yang dilakukan di kuil Buddha. Upacara tradisional yang dikenal dengan sebutan Joya no kane ini dilakukan dengan membunyikan lonceng sebanyak 108 kali yang diyakini untuk mengusir kejahatan dan dosa manusia.
- Melemparkan piring ke tembok dan melompat dari kursi, Denmark

Tepat saat malam pergantian tahun, masyarakat Denmark memiliki tradisi memecahkan piring atau kaca ke tembok atau pintu. Pecahan piring atau kaca diyakini bisa membawa keberuntungan.
Pemilik rumah akan menyediakan piring yang sudah tidak terpakai untuk dilemparkan ke tembok atau pintu. Semakin tinggi tumpukan pecahan piring (beling) di depan pintu atau tembok, mengindikasikan Anda orang yang cukup dikenal.
Selain tradisi melempar pecahan piring, Denmark juga memiliki tradisi lain saat merayakan Tahun Baru. Tepat pukul 00.00 pada 1 Januari, akan ada banyak orang melompat dari kursi untuk melambangkan mereka telah sampai di Tahun Baru.
- Makan 12 buah anggur, Spanyol

Masyarakat Spanyol meyakini mengonsumsi 12 buah anggur saat tengah malam Tahun Baru bisa menangkal nasib buruk. Tradisi yang dikenal dengan sebutan ‘Las doce uvas de la buena suerte’ ini dilakukan 12 detik sebelum memasuki pukul 12 malam. Setiap detik seseorang akan makan satu buah anggur pada setiap dentang waktu.
Jika gagal makan 12 anggur, Anda akan dianggap sial. Untuk setiap anggur yang dimakan mewakili keberuntungan yang akan diperoleh pada setiap bulan di tahun yang akan datang. Selain di Spanyol, tradisi serupa juga bisa ditemui di Chile dan Denmark.
- Memakan donat isi (krapfen), Jerman

Krapfen, Kreppel, Krebbel, Berliner atau donat isi merupakan makan penting untuk perayaan Silvester (pergantian tahun) di Jerman. Makanan ini menyerupai donat isi selai buah atau cokelat dengan taburan gula.
Donat secara tradisional merupakan makanan istimewa yang hanya disajikan saat Tahun Baru. Di masa lalu, makanan manis dianggap langka dan mahal sehingga hanya kalangan tertentu yang bisa membelinya.
- Melempar sofa ke luar jendela, Afrika Selatan

Bagi Anda yang baru pernah merayakan malam Tahun Baru di Johannesburg, Afrika Selatan, jangan kaget jika melihat pemandangan sofa ‘terbang’. Melempar sofa bekas yang sudah tidak terpakai dari jendela rumah atau apartemen merupakan tradisi yang sudah dilakukan selama puluhan tahun.
Tradisi ini diyakini sebagai simbol untuk mengempaskan masalah di masa lalu dan memulai sesuatu yang baru. Maka tidak mengherankan jika orang-orang di Johannesburg kerap menimbun kulkas, sofa, dan barang-barang lawas lain beberapa pekan jelang malam Tahun Baru.
- Menggantung bawang di pintu rumah, Yunani

Mengutip Villa Hurmuses, Tahun Baru atau Protochronia dalam bahasa Yunai, menjadi momen bagi orang Yunani untuk menggantung bawang di pintu rumah. Tradisi ini menandakan kelahiran dan pertumbuhan kembali.
Tradisi tak biasa ini menggunakan bawang laut yang bisa tumbuh kembali dengan mengeluarkan tunas dan daun baru. Dengan menggantungkan bawang di pintu, orang Yunani yakin bisa mendatangkan keberuntungan di Tahun Baru.
Pagi hari berikutnya, para orang tua akan membangunkan anak-anak mereka dengan memukulkan umbi bawang untuk beribadah ke gereja.
- Berlari sambil membawa koper kosong, Ekuador

Pemandangan orang-orang berlari keliling blok perumahan dengan membawa koper kosong, menjadi hal lumrah saat merayakan Tahun Baru di Ekuador. Tradisi ‘maleta vacia yang dianggap aneh ini diyakini bisa membuat orang mengunjungi destinasi liburan lebih banyak.
Orang-orang Ekuador juga memiliki tradisi unik lain saat Tahun Baru yakni ‘Champana’. Tradisi ini ditunjukkan dengan menuangkan sampanye ke seluruh badan pada malam Tahun Baru untuk melambangkan kemakmuran di Tahun Baru.
- Menyelam ke dalam danau beku, Siberia

Bagi penyelam Siberia yang memiliki nyali, ada tradisi unik untuk membuat lubang di danau Baikal yang beku dan menyelam sambil menanam sebuah pohon. Sungai Lena menjadi lokasi lain untuk orang Siberia merayakan pergantian tahun.
Seperti halnya pohon Natal, Siberia juga menanam pohon Tahun Baru sebagai simbol memulai sesuatu yang baru. Satu hal yang patut diingat, tradisi ini hanya terbuka untuk penyelam profesional.
- Hancurkan buah delima di Turki

Menghancurkan buah delima di depan rumah untuk menyambut Tahun Baru adalah kebiasaan yang ditemukan di Turki. Kabarnya delima yang dihancurkan di depan pintu akan membawa keberuntungan bagi orang yang melakukannya.
Dalam tradisi Turki, buah delima dipandang sebagai simbol kemakmuran, kelimpahan, dan kesehatan.
- Makan Hoppin’ John di AS Selatan

Untuk masyarakat yang tinggal di daerah Amerika Serikat bagian Selatan, ada satu menu tradisional bernama Hoppin’ John yang biasanya disantap untuk membawa keberuntungan menyambut pergantian tahun.
Hidangan itu memadukan kacang polong hitam dan nasi, ada juga yang menggunakan babi asap untuk melengkapi menu ini.
Negara bagian AS di bagian selatan meliputi Arizona, New Mexico, Virginia Barat, Delaware, Maryland, dan Distrik Columbia.
- Pakai kain bermotif polkadot ciri khas Filipina

Salah satu hal yang menarik dalam perayaan Tahun Baru di Filipina ialah penggunaan pakaian bermotif polkadot yang digadang dapat membawa keberuntungan bagi penggunanya.
- Keriuhan dan Festival Songkran ala Thailand

Masyarakat Thailand tidak puas menyambut Tahun Baru hanya dengan pesta kembang api. Kendati kembang api sudah menjadi simbol umum di malam Tahun Baru, masyarakat Thailand juga memilih untuk membuat keriuhan.
Tradisi ini berawal dari kebiasaan generasi pendahulu di Thailand yang menembakkan senjata untuk menakuti setan, namun karena senjata tidak lagi diperbolehkan dimiliki masyarakat awam, akhirnya membuat keriuhan menjadi tradisi baru yang serupa untuk mengikuti tradisi tersebut.
Selain Tahun Baru yang dirayakan setiap 31 Desember menuju 1 Januari, Thailand juga memiliki festival bernama Songkran, sebuah Tahun Baru khusus yang berlangsung selama tiga hari lamanya.
Tradisi Songkran menghadirkan pesta bermain air dengan memercikan atau menembakkan pistol air yang memiliki warna-warni.nFestival yang dianggap penting ini dilakukan dengan saling mencipratkan, menyemprot, dan menyiram air kepada siapapun yang ditemui di jalan. (P-Rebecca WT)