25.2 C
Jakarta
Friday, February 21, 2025

    BYD tinggal menunggu kalkulasi optimal bawa mobil ‘hybrid’ ke Indonesia

    Terkait

    PRIORITAS, 18/2/25 (Jakarta): Selain mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) yang selama ini dipasarkan, produsen mobil ramah lingkungan asal China, BYD, kembali memberi sinyal kemungkinan perusahaan memboyong teknologi hybrid-nya ke Indonesia.

    Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, mengatakan hal itu pada gelar wicara Indonesia Center for Mobility Studies di JIExpo Kemayoran, Selasa (18/2/25). “Kita hanya tunggu kalkulasi optimal apakah sudah waktunya kami membawa PHEV (Plug-in Hybrid Vehicle). Secara kesiapan produk kita sudah siap,” ujarnya di sela ajang pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.

    BYD menjadi salah satu produsen otomotif yang berhasil menempatkan diri sebagai pemimpin pasar kendaraan listrik dan hybrid. Meski di Indonesia baru memasarkan model BEV, perusahaan asal Tiongkok ini sebetulnya telah mengembangkan berbagai model hybrid yang menggabungkan mesin pembakaran internal dengan motor listrik di negara asalnya.

    Secara global, mobil BYD masuk ke dalam nomenklatur New Energy Vehicle (NEV) yang juga berfokus pada teknologi PHEV. Sehingga tak menutup kemungkinan BYD membawa mobil PHEV ke Indonesia, jika permintaan mobil PHEV meningkat signifikan.

    Kemungkinan ini semakin kuat terlebih setelah pemerintah saat ini akhirnya telah memberikan insentif mobil hybrid, tak hanya pada BEV. “EV jadi prioritas utama terlebih dulu sambil pelajari penerimaannya cukup baik. Insentif hybrid ini kita rasa sangat baik,” kata Luther.

    “Ini hanya persilangan antar pasar. Kalau kita bisa bawa produk PHEV terjangkau pasti jadi lebih efektif,” tambahnya, dilansir dari Antara. Menurut Luther, pemberian insentif mobil hybrid bukan berarti bertujuan untuk mengalihkan pasar BEV ke hybrid, melainkan mengakomodasi kebutuhan masyarakat Indonesia utamanya di daerah-daerah yang belum tergapai infrastruktur pendukung mobil listrik.

    “Kita lihat juga kondisi demografi Indonesia di beberapa area itu menantang, saya rasa insentif ini mencoba mengakomodir dari sisi demografi jadi bukan pada dampaknya pengalihan pasar,” ujarnya. (P-ht)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini