32.1 C
Jakarta
Wednesday, July 9, 2025

    BRIN: Hujan ekstrem bulan Juli di Jabodetabek merupakan fenomena abnormal

    Terkait

    PRIORITAS, 9/7/25 (Jakarta): Fenomena cuaca ekstrem melanda wilayah Jabodetabek belakangan ini membuat para ilmuwan BRIN terkejut. Profesor Riset Iklim dan Cuaca Ekstrem BRIN Erma Yulihastin mengatakan, pola hujan yang terjadi merupakan fenomena upnormal.

    Erma menjelaskan, hujan deras di Jabodetabek dipicu oleh pergerakan sistem awan besar dari wilayah Sumatra. Awan jenis mesoscale convective complex (MCC), yang umumnya muncul di musim hujan, kini terbentuk meskipun sedang berada di musim kemarau.

    “Ini tidak biasa terjadi pada bulan Juli, harusnya anginnya dari timur. Kalau ada MCC di Sumatra akan menuju ke utara, ini kok bisa menuju ke Jawa, ini menjadi pertanyaan kami para ilmuwan. MCC ini bisa menuju ke Kalimantan juga,” katanya, Selasa (8/7/25).

    Awan sempat melemah

    Menariknya, menurut Erma, MCC tidak langsung menjangkau Jabodetabek. Sistem awan ini sempat melemah saat berada di atas Laut Jawa, lalu kembali menguat sebelum mencapai wilayah tersebut.

    Hujan ekstrem terjadi akibat penguatan MCC saat bertemu daratan dan kawasan pegunungan, terutama di wilayah selatan Bogor yang memiliki kondisi geografis rumit.

    “Yang paling khas di jabodetabek, MCC yang masuk kesitu mengalami penguatan karena berinteraksi dengan gunung-gunung di selatan bogor. Interaksi yang kuat antara laut, darat, gunung, itu yang kita lihat sekarang ini yang memelihara MCC itu,” ujarnya.

    Studi BRIN pada 2022 menunjukkan, MCC kini cenderung muncul di luar musim biasanya, menandakan adanya perubahan dalam pola cuaca.

    Erma menjelaskan, MCC umumnya muncul pada periode Desember hingga Februari, namun kini dapat berkembang besar meski sedang berada di musim kemarau. (P-Zamir)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini