PRIORITAS, 31/7/25 (Jakarta): PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mencatat laba bersih konsolidasian sebesar Rp26,5 triliun pada semester I 2025, turun 11,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sebagaimana dikutip dari Antara, total aset BRI tumbuh 6,5 persen secara tahunan menjadi Rp2.106,4 triliun. Penyaluran kredit naik sekitar 6 persen menjadi Rp1.416,6 triliun, dengan sekitar 80 persen portofolio disalurkan ke sektor UMKM.
Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) meningkat 2,8 persen menjadi Rp73,27 triliun. Pendapatan bunga bruto juga tumbuh dari Rp71,28 triliun menjadi Rp102,37 triliun.
Namun, beban pencadangan (impairment) naik tajam 25,8 persen menjadi Rp23,3 triliun. Kerugian akibat risiko operasional melonjak dari Rp63,9 miliar menjadi Rp686,7 miliar, memberi tekanan besar terhadap profitabilitas.
Dana pihak ketiga (DPK) naik 6,65 persen menjadi sekitar Rp1.482 triliun. Komposisi dana murah (CASA) mencapai 65,5 persen, didukung pertumbuhan giro 16,1 persen serta tabungan 6,8 persen.
Rasio Loan to Deposit (LDR) BRI tercatat 84,97 persen, menunjukkan likuiditas yang sehat. Rasio kecukupan modal (CAR) berada di angka 25,01 persen, sementara Net Interest Margin (NIM) turun menjadi 6,58 persen.
Meski laba menurun, manajemen menegaskan kinerja operasional tetap solid. Pertumbuhan kredit yang stabil serta pengelolaan likuiditas dinilai menjadi landasan kuat untuk mempertahankan kinerja hingga akhir 2025. (P-Zamir)
