PRIORITAS, 11/10/24 (Jakarta): Di tengah gempuran film-film horor, baik nasional maupun impor, sebuah film drama nasional yang menguras air mata hadir. Judulnya “Bolehkan Sekali Saja Kumenangis” dengan bintang utama Prilly Latuconsina, didukung Dikta Wicaksono, Surya Saputra, Dominique Sanda, Widi Mulia, dan deretan aktor serta aktris lainnya.
Film garapan sutradara Reka Wijaya ini diangkat dari lagu Feby Putri yang berjudul “Runtuh”. Judul film ini pun diambil dari penggalan lirik dari lagu itu. Sebelumnya, lagu Runtuh sempat viral di media sosial. Oleh karenanya, lagu yang dirilis tahun 2021 itu coba divisualisasikan dalam bentuk film oleh Reka Wijaya.
Film ini dijadwalkan tayang di bioskop Indonesia mulai 17 Oktober 2024. Disebutkan, kisahnya sangat menyentuh dan dekat dengan kehidupan banyak orang Indonesia karena menghadirkan kisah seputar isu kesehatan mental yang ada di sekitar kita.
“Kami ingin film ini menjadi ruang yang aman bagi penonton untuk merasakan berbagai emosi,” kata Reka Wijaya saat ditemui dalam konferensi pers film tersebut di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (10/10/24) seperti diwartakan ANTARA edisi Jumat (11/10/24).
“Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” mengisahkan perjalanan Tari (Prilly Latuconsina) dan keluarga serta orang-orang terdekatnya. Setelah kakaknya pergi meninggalkan rumah, Tari berjuang seorang diri untuk menyelamatkan sang ibu (Dominique Sanda) dari ayahnya (Surya Saputra) yang suka melakukan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga).
Tari yang sejak kecil menyimpan banyak beban dan trauma, akhirnya mulai kewalahan menahan dirinya lagi. Ditemani Baskara (Dikta Wicaksono), rekan sekaligus sahabat terdekatnya, Tari mulai menyelami dirinya lebih jauh untuk sampai di titik yang diinginkannya.
Akankah Tari berhasil menyelesaikan permasalahan keluarga dan dirinya sendiri? Akan ada kejutan di akhir film, dan hampir sepanjang film emosi penonton disentuh sehingga akan sering meneteskan air mata. Prilly Latuconsina sendiri mengaku lewat akun Instagramnya menangis sampai berguling-guling usai menonton preview film tersebut.
Film “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” akan mengajak penonton untuk merenung lebih dalam tentang emosi, termasuk kesedihan yang seringkali dipendam banyak orang. Melalui kisah Tari, film tersebut menyoroti pentingnya mengakui dan mengungkapkan perasaan sebagai langkah awal menuju penyembuhan diri.
“Kami ingin film ini menjadi teman bagi siapa saja yang sedang berjuang dengan emosi mereka,” kata Umay Shahab selaku produser. Prilly Latuconsina menambahkan, “Semoga film ini juga bisa menjadi perantara untuk audiens melakukan diskusi nanti setelah nonton”. (P-hdt)