spot_img
28.9 C
Jakarta
Saturday, June 7, 2025
spot_img

    Biar panjang umur, ini waktu terbaik minum kopi

    Terkait

    PRIORITAS, 6/6/25 (Jakarta): Ternyata, kebiasaan bahkan kegemaran minum kopi tidak hanya soal rasa dan energi, tapi juga bisa berkaitan dengan umur panjang.

    Nah, ternyata puka, ada waktu terbaik untuk menikmatinya agar manfaat kesehatannya optimal.

    Berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan di European Heart Journal, minum kopi di pagi hari dapat membantu menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung.

    Kendati studi ini belum sepenuhnya menjelaskan alasan di balik manfaat tersebut, salah satu dugaan ialah, minum kopi di sore atau malam hari dapat mengganggu ritme sirkadian atau jam biologis tubuh.

    “Ini adalah studi pertama yang mengevaluasi pola waktu konsumsi kopi dan dampaknya terhadap kesehatan,” ungkap peneliti utama sekaligus Direktur Pusat Penelitian Obesitas di Tulane University, New Orleans, Dr Lu Qi seperti dikutip Beritapriotas yang melansir dari CNN International, Kamis (5/6/25) kemarin.

    Membandingkan dua pola konsumsi kopi

    DIsebutkan pula dalam penelitian ini, para peneliti membandingkan dua pola konsumsi kopi, yakni hanya di pagi hari dan sepanjang hari.

    Ternyata, dibandingkan dengan orang dimana tidak minum kopi sama sekali, mereka yang hanya minum kopi di pagi hari memiliki risiko kematian dini akibat berbagai penyebab 16 persen lebih rendah. Sementara itu, risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular tercatat 31 persen lebih rendah.

    Tapi sebaliknya, mereka yang minum kopi sepanjang hari tidak menunjukkan penurunan risiko serupa.

    Selanjutnya, temuan ini tetap konsisten meskipun para peneliti telah memperhitungkan berbagai faktor lain seperti pola tidur, usia, jenis kelamin, ras, etnis, pendapatan, tingkat pendidikan, aktivitas fisik, kualitas diet, serta kondisi kesehatan seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

    Di samping itu, baik kopi berkafein maupun tanpa kafein tetap memberikan manfaat serupa bagi peminum di pagi hari.

    Tetapi, penting diingat, penelitian ini bersifat observasional. Artinya, studi ini belum dapat sepenuhnya membuktikan hubungan sebab-akibat.

    “Penelitian ini bersifat observasional, bukan eksperimen yang merupakan standar emas,” kata ahli gizi terdaftar sekaligus juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, yang tidak terlibat dalam studi ini, Vanessa King, melalui email. (P-*r/se)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini