Ilustrasi Bank Indonesia. (Antara/Dokumentasi BI)
PRIORITAS, 11/2/25 (Jakarta): Data terbaru dari Bank Indonesia yang merilis hasil survei Indeks Keyakinan Konsumen untuk Januari 2025 menunjukkan, konsumen tetap optimistis terhadap kondisi ekonomi Indonesia dimana dinilai masih kuat di tengah dinamika global dan nasional.
Disebutkan, keyakinan tersebut tercermin dalam Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2025 yang tercatat berada di level 127,2. Angka ini, menurut Bank Indonesia (BI), menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian nasional tetap tinggi, mencerminkan optimisme terhadap stabilitas ekonomi serta prospek pertumbuhan ke depan.
Seperti dikemukakan Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, keyakinan konsumen yang tetap kuat ini didukung oleh dua indikator utama. Yaitu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) dan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat ini.
“Tetap kuatnya keyakinan konsumen pada Januari 2025 didorong oleh IEK yang tercatat sebesar 140,8, lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang berada di angka 139,5. Hal ini menunjukkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi di masa mendatang, termasuk ekspektasi terhadap pendapatan, ketersediaan lapangan kerja, dan kegiatan usaha,” ungkap Denny dalam keterangannya pada Selasa (11/2/25).
IKE di level relatif stabil
Di samping itu, meskipun mengalami sedikit penurunan, IKE saat ini masih berada di level yang relatif stabil, yakni sebesar 113,5. Angka ini sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 116,0. Tetapi tetap menunjukkan, persepsi konsumen terhadap kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih cukup positif.
Dijelaskan lebih lanjut, keyakinan konsumen yang tinggi ini mencerminkan persepsi positif terhadap daya beli masyarakat dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami melihat bahwa konsumen masih optimistis terhadap kondisi ekonomi ke depan. Stabilitas inflasi, perbaikan pasar tenaga kerja, serta prospek usaha yang tetap baik menjadi faktor utama yang mendorong tingkat kepercayaan konsumen,” katanya lagi.
Dari hasil survei ini, BI juga menekankan, itu menjadi salah satu indikator penting dalam menilai dinamika ekonomi Indonesia, serta dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dan pelaku usaha dalam merumuskan kebijakan ekonomi ke depan. (P-jr)