30.7 C
Jakarta
Thursday, May 22, 2025

    Berlatih di luar pelatnas, Jonatan Christie bidik Olimpiade 2028

    Terkait

    PRIORITAS, 16/5/25 (Jakarta): Kendati telah keluar dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI Cipayung, pebulu tangkis tunggal putra Jonatan Christie memastikan tetap membidik Olimpiade Los Angeles 2028.

    Juara All England 2024 itu menjelaskan, kebutuhan utamanya saat ini ialah fleksibilitas dalam menjalani latihan, sesuatu yang sulit diperoleh dalam sistem pelatnas yang terjadwal ketat. “Yang saya butuhkan sebenarnya hanya lebih fleksibel, baik dari jam maupun tempat latihan. Bukan berarti saya akan lebih santai, justru saya ingin bisa memanajemen semuanya dengan lebih baik,” kata peraih emas Asian Games 2018 itu.

    Jonatan menyebut keputusannya juga dipengaruhi keinginan untuk memberi ruang lebih besar kepada generasi penerus. Ia berharap dengan keluar dari Pelatnas, kesempatan tampil di turnamen besar bisa lebih terbuka bagi pemain muda.

    “Mungkin saat saya masih di sini, hanya delapan orang yang berangkat. Tapi kalau saya tidak ada, bisa jadi 10. Itu artinya ada tambahan pengalaman bertanding yang bisa didapat pemain-pemain muda,” kata pemaian kelahirana 15 September 1997 itu.

    Tetap bela Indonesia

    Soal akan tampil di pesta multievent terbesar di dunia yakni Olimpiade. Jonatan sangat berambisi untuk dapat meraih prestasi. “Masih ada api dalam diri saya untuk terus berprestasi. Target ke Olimpiade Los Angeles 2028 itu masih ada, dan tidak ada sedikit pun niat untuk bersantai di luar pelatnas,” ujar Jonatan dalam konferensi pers di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Kamis (15/5/25).

    Meski tak lagi menjadi bagian dari pelatnas, Jonatan menegaskan komitmennya untuk tetap membela tim nasional apabila dibutuhkan dalam kejuaraan beregu seperti Piala Thomas atau Piala Sudirman. “Ketika saya dibutuhkan oleh tim Indonesia, saya akan dengan senang hati memberikan 100 persen kemampuan saya untuk pertandingan apa pun,” ujar Jonatan.

    Selain Jojo, tunggal putra Indonesia lainnya Chico Aura Dwi Wardoyo juga membuat keputusan yang sama. Wakil Ketua Umum I PP PBSI Taufik Hidayat mengatakan keputusan Jojo dan Chico bukan merupakan bentuk perpisahan antara PBSI dan kedua pemain, melainkan sebuah langkah kolaboratif yang sejalan dengan upaya transformasi sistem pembinaan atlet nasional.

    “Ini bukan perpisahan. Ini bentuk kolaborasi. Model seperti ini lazim diterapkan di negara-negara besar dan kini Indonesia juga sedang bergerak menuju sistem pembinaan yang lebih adaptif dan fleksibel,” kata Taufik. PBSI, kata dia, tetap memberikan dukungan dan koordinasi teknis kepada Jonatan dan Chico, yang akan terus memperkuat tim nasional di ajang internasional resmi. (P-wr)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini