PRIORITAS, 4/9/25 (Jakarta): Demo DPR 28–30 Agustus 2025 meledak jadi krisis nasional. Unjuk rasa dipicu tuntutan menolak tunjangan fantastis anggota DPR dan memperjuangkan keadilan ekonomi. Isu ini mencuat usai kematian driver ojol Affan Kurniawan, meningkatkan ketegangan publik serta memicu gelombang aksi di berbagai kota.
Unjuk rasa 28 Agustus dimulai damai oleh buruh besar seperti KSPI hingga Partai Buruh. Tapi eskalasi cepat saat mahasiswa pelajar masuk, provokasi mencuat dan bentrokan pecah di depan Gedung DPR; polisi pakai gas air mata serta water cannon.
Fakta-fakta
Demo 28–30 Agustus jadi simbol kemarahan publik atas ketimpangan politik dan ekonomi. Dari tuntutan konkret buruh hingga tragedi Affan, eskalasi cepat membuktikan betapa rapuh neraca toleransi massa. Penjarahan serta kerusuhan di berbagai kota menunjukkan isu ini bukan sekadar protes para aktivis, tetapi gerakan kemarahan yang meledak di tengah kesulitan rakyat.
Publik menuntut reformasi nyata: transparansi anggaran parlemen, penghapusan kebijakan diskriminatif dan penguatan perlindungan hukum dan hak pekerja. Meski demo memaksa perubahan kebijakan, akar masalah seperti oligarki politik serta ketimpangan ekonomi butuh perubahan sistemik — bukan hanya deretan amandemen atau permintaan maaf. (P-*r/Zamir Ambia)
No Comments