PRIORITAS, 9/10/24 (Jakarta): Saat ini sudah ada pergeseran masuk ke abad Asia. Dimana ada tiga negara super power baru dari Asia yang akan menjadi kekuatan ekonomi dunia.
“Karena kita tahu kita telah masuk ke abad Asia, pergeseran dari barat ke Asia. Growth pertumbuhan ekonomi juga bergerak ke Asia, diprediksi di Asia nanti ada tiga kekuatan ekonomi baru. Super power ekonomi tiga negara yang diperkirakan, India, China, dan Indonesia,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara temu investor di Jakarta Convention Center, Selasa (8/10/24) kemarin.
Jaga optimisme
Kendati begitu, Jokowi mengatakan, masih banyak tantangan dan syarat untuk dipenuhi supaya Indonesia menjadi negara super power. Sehingga harus berhati-hati untuk tidak terjebak dalam pesimisme.
“Penting untuk menjaga optimisme,” katanya.
Tantangan pelambatan ekonomi global
Selanjutnya, Jokowi juga menyebutkan tantangan yang harus dihadapi. Seperti perlambatan ekonomi global yang diperkirakan masih di angka pertumbuhan 2,7 – 2,8 persen.
“Patut kita syukuri Indonesia masih tumbuh di atas lima persen ‘growth’-nya,” ujarnya.
Di samping itu juga peningkatan tensi geopolitik seperti perang Rusia – Ukraina, Israel – Palestina, Israel – Lebanon, dan Israel – Iran. Disebut Jokowi, hal itu membuat ketidakpastian ekonomi dunia makin tidak jelas.
“Ketidakpastian ekonomi dunia makin tidak jelas. itu lah saya sampaikan optimise itu penting jangan terjebak pesimisme karena ketidakpastian global dan lain-lain,” katanya, seperti dilansir CNBCIndonesia.com.
Dia juga menyebut perubahan iklim juga perlu diantisipasi, hingga permasalahan produktivitas di dalam negeri. Meski di sisi lain menurut Jokowi, RI memiliki modal besar. Mulai dari pertumbuhan ekonomi yang tetap terjaga di atas lima persen, inflasi terjaga di 2,8 persen.
“Hingga keyakinan konsumen tadi pagi saya dapat angka optimis 124,4. Spending index kita trennya meningkat,” kata Jokowi. (P-jr) — foto ilustrasi istimewa
