PRIORITAS, 21/8/25 (Batam): Industri maritim Batam tengah menghadapi tantangan serius berupa kekurangan sekitar 10 ribu tenaga las (welder), di tengah meningkatnya pesanan pembangunan kapal.
Ketua Aliansi Maritim Indonesia (ALMI) Batam, Osman Hasyim, mengatakan galangan kapal di Batam saat ini sudah menyerap lebih dari 200 ribu tenaga kerja, ditambah 50 ribu pekerja di sektor fabrikasi migas. Namun kebutuhan masih jauh dari cukup.
“Permintaan tenaga kerja sangat tinggi, karena kontrak pembangunan kapal terus bertambah. Dari 400 unit kapal yang dipesan sejak 2024, baru separuh yang rampung,” ujar Osman, dalam keterangannya Rabu (20/8/25).
Lonjakan kebutuhan sejalan dengan meningkatnya aktivitas maritim di Batam. Hingga semester I/2025, tercatat 54.876 call kapal, naik 15 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Aktivitas bongkar muat kontainer juga tumbuh 15 persen, mencapai 359.944 Teus atau 5,42 juta ton.
Osman menekankan perlunya percepatan pendidikan vokasi untuk mencetak welder baru. “Momentum ini jangan terlewat. Pemerintah harus mempercepat penyediaan tenaga kerja terampil,” katanya.
Data BP Batam juga menunjukkan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor pelabuhan naik 16 persen menjadi Rp219,75 miliar hingga Juni 2025, bukti sektor maritim Batam terus tumbuh pesat. (P-Jeff K)