PRIORITAS, 18/6/25 (Jakarta): Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Basri Baco mendorong Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi (Disnakertransgi) membuat job fair digital sebagai solusi tambahan untuk pencari kerja.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jakarta per Februari 2025 mencapai 6,18 persen. Angka itu naik 0,15 persen dibandingkan Februari 2024.
“Saya apresiasi job fair yang telah dilaksanakan. Tapi saya berharap ke depannya itu ada terobosan baru, dibuatkan (job fair) digital,” ujar Baco.
Basri menilai sistem digital dapat membantu pencari kerja yang kesulitan hadir secara fisik karena macet atau keterbatasan mobilitas.
“Jadi konvensionalnya ada, digitalnya ada. Karena Jakarta macet, jaraknya jauh, dan belum tentu orang bisa datang ke sana,” lanjut Baco, dikutip Tempo, Rabu (18/6/25).
Job fair harus optimal
Usulan ini muncul saat Pemprov DKI rutin menggelar bursa kerja secara tatap muka di sejumlah wilayah. Namun, belum ada integrasi menyeluruh ke platform digital yang mudah diakses warga.
Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Alia Noorayu Laksono menyampaikan pandangan serupa. Menurutnya, program job fair perlu memprioritaskan warga Jakarta sekaligus menyertakan unsur edukasi.
“Program job fair bukan hanya tentang mempertemukan pencari kerja dan penyedia lapangan kerja. Tetapi juga menjadi ruang edukasi dan pelatihan bagi calon tenaga kerja,” ujar Alia Noorayu Laksono.
Ia menekankan pentingnya klasifikasi informasi kerja berdasarkan usia, keterampilan, dan minat, tanpa memandang jenjang pendidikan.
DPRD DKI Jakarta juga meminta Disnakertransgi menelusuri penyebab tingginya angka pengangguran. Selain itu, lembaga legislatif turut mendorong BUMD dan perusahaan swasta memprioritaskan warga Jakarta dalam rekrutmen. (P-Khalied Malvino)