29.3 C
Jakarta
Tuesday, July 29, 2025

    Bantuan pangan Yordania untuk warga Palestina banyak berakhir di pasar Jalur Gaza

    Terkait

    PRIORITAS, 28/7/25 (Tel Aviv): Bantuan pangan dari pemerintah Yordania yang dijatuhkan melalui pesawat udara untuk membantu penduduk Palestina agar tidak kelaparan,  ternyata banyak yang berakhir di pasar Jalur Gaza dan dijual dengan harga sangat tinggi.

    Banyak warga sipil di Jalur Gaza frustrasi ketika melihat ada pesawat menjatuhkan bantuan pangan, karena mereka sebenarnya tidak pernah mendapatkan satupun kaleng makanan atau kantong tepung dari puluhan ton paket pangan tersebut.

    “Kami tidak menerima apa pun—baik dari truk maupun pesawat,” kata seorang warga Beit Lahia, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Ynetnews, hari Senin (28/7/25).

    Bantuan terakhir yang diterjunkan sejumlah pesawat Angkatan Udara Yordania atas ijin Israel, hari Minggu dan Senin,  hanya diambil orang-orang tertentu dan menjualnya ke pasar lokal di Jalur Gaza, meskipun di paket makanan jelas tertulis tidak diperjualbelikan alias gratis.

    Pedagang kemudian menjual lagi dengan harga sangat tinggi. Satu paket daging kaleng dijual seharga 200 shekel per paket (sekitar Rp.970 ribu), dan okra kalengan seharga 150 shekel (Rp.733 ribu).

    Bantuan jatuh jauh

    Meskipun Israel telah memutuskan untuk mengizinkan jeda kemanusiaan di Jalur Gaza agar lebih banyak bantuan pangan masuk, tetapi sangat banyak warga Gaza menyuarakan rasa frustrasi yang mendalam pada hari Minggu, karena bantuan belum sampai kepada mereka.

    Seorang ayah enam anak menggambarkan perjalanannya sejauh empat kilometer untuk mencari bantuan tepung.

    Tepung gandum umumnya dibuat menjadi roti sebagai makanan pokok warga di Jalur Gaza.

    “Saya meninggalkan rumah tanpa tahu apakah saya akan kembali atau menemukan tepung”, katanya tanpa mau menyebutkan namanya.

    Bantuan pangan kemanusiaan dari Yordania dan Uni Emirat Arab tiba di Gaza hari Sabtu dan Minggu.

    Ada dua pesawat Yordania yang membawa bantuan pangan terbang di atas kepala mereka, tetapi hanya orang lain yang mendapatkannya.

    Bantuan pangan yang dijatuhkan dari udara itu, justru mendarat sekitar tiga kilometer dari tempat orang-orang berkumpul. “Kami tidak menerima apa pun. Pesawat-pesawat ini menghina”, katanya.

    Dicegah Hamas

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membahas masalah tersebut Minggu malam selama konferensi Kristen di Yerusalem. Ia menolak klaim Israel sengaja membuat penduduk di Jalur Gaza kelaparan.

    “Israel digambarkan seolah-olah sedang menjalankan kampanye kelaparan di Gaza. Sungguh kebohongan yang keji. Tidak ada kebijakan kelaparan di Gaza dan tidak ada kelaparan di Gaza,” ujarnya.

    Ia mengemukakan, Israel sebenarnya telah lama membiarkan bantuan kemanusiaan masuk selama perang.

    “Karena jika tidak, tidak akan ada warga Gaza yang tersisa. Yang mencegah masuknya bantuan adalah Hamas—sekali lagi, sebuah pembalikan kebenaran. Hamas menjarah bantuan kemanusiaan, lalu menyalahkan Israel”, ungkapnya.

    Israel bahkan kini ikut menambah bantuan pangan bagi warga Palestina di Jalur Gaza.

    Pada Sabtu malam, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan peluncuran serangkaian operasi untuk meningkatkan respons kemanusiaan di Jalur Gaza.

    Angkatan Udara Israel melakukan pengiriman udara pertama bantuan kemanusiaan ke Gaza, mengirimkan tujuh palet tepung, gula, dan makanan kaleng.

    Militer Israel juga telah menyambungkan saluran listrik Kala untuk mengaktifkan instalasi desalinasi (permurnian air) di selatan Gaza, dan meningkatkan pasokan air minum  menjadi  sekitar 20.000 meter kubik air per hari, lebih banyak dari sebelumnya yang hanya 2.000 meter kubik perhari.

    Bertambahnya pasokan air bersih itu,  dapat melayani sekitar 900.000 penduduk di Jalur Gaza.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini