PRIORITAS, 20/4/25 (Jakarta): Presiden Prabowo Subianto memberikan 1.000 ekor burung hantu (Manguni) untuk mendukung penerapan teknologi Irigasi Padi Hemat Air (IPHA) guna meningkatkan produksi padi. IPHA mampu menghemat air hingga 30 persen dan meningkatkan hasil panen hingga 169 persen, namun menghadapi tantangan hama tikus.
Burung Manguni atau kerap disebut burung hantu merupakan kelompok burung yang merupakan anggota dari ordo Strigiformes. Burung ini merupakan burung buas (karnivora) yang aktif pada saat malam (nokturnal).
Burung Manguni digunakan sebagai solusi alami pengendali tikus yang ramah lingkungan, menggantikan pestisida. Metode ini telah sukses diterapkan di Indramayu dan Cirebon, dan kini diperluas ke Majalengka.
Kementerian PU akan menggelar panen dan pameran hasil IPHA di DI Rentang pada 22 April 2025 untuk menunjukkan efektivitas teknologi ini dalam mendukung swasembada pangan.
Mendukung keberhasilan penerapan teknologi IPHA
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan bantuan 1.000 ekor burung Manguni dari Presiden Prabowo Subianto memang mendukung keberhasilan penerapan teknologi IPHA yang ditujukan untuk meningkatkan produksi padi secara signifikan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden atas dukungan nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem sekaligus mendukung peningkatan produksi pertanian nasional melalui pemberian burung Manguni ini,” kata Dody di Jakarta, Minggu (20/4/25).
IPHA merupakan inovasi dalam budi daya padi yang mengatur siklus pengairan sawah secara berselang (intermittent irrigation). Teknologi ini mampu menghemat air hingga 30 persen serta meningkatkan produktivitas padi hingga 169 persen dibanding metode konvensional.
Menurut Dody, penggunaan burung Manguni dapat efektif menekan populasi hama. “Solusi alami berupa penggunaan burung Manguni sebagai predator tikus terbukti efektif menekan populasi hama. Langkah ini juga lebih aman dan ramah lingkungan dibandingkan penggunaan pestisida kimia,” kata Dody.
Sebelumnya, para petani di Indramayu dan Cirebon telah menerapkan metode pengendalian hama ini dengan memasang rumah burung Manguni di sekitar area persawahan. Keberhasilan metode tersebut mendorong petani di Majalengka untuk mengadopsinya.
Menteri Dody berharap bantuan burung Manguni dari Presiden Prabowo ini dapat menjaga stabilitas hasil panen pada area IPHA serta mendorong percepatan pencapaian target swasembada pangan nasional secara berkelanjutan.
Dalam kegiatan pameran nanti akan dilakukan panen pada tiga demplot IPHA dari total 208 demplot yang telah dikembangkan. ”Hingga kini, sebanyak 18 demplot telah dipanen dengan hasil yang jauh di atas rata-rata produktivitas padi konvensional,” tutup Dody. (P-bwl)