PRIORITAS, 8/4/25 (Manado): Menjelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank SulutGo, sejumlah nominator direktur utama (Dirut) mulai disebut-sebut kalangan perbankan di Sulawesi Utara. Salah satu di antaranya, Jefferson Lungkang yang sudah malang melintang di dunia perbankan.
Sebagaimana diketahui laba bersih PT Bank SulutGo (BSG) tahun 2013 sebesar Rp181 miliar dan tahun 2024 Rp224 miliar. Artinya, selama 11 tahun, BSG hanya mengalami peningkatan laba sebesar Rp43 Miliar atau 23,7 persen. Pukul rata hanya sekitar Rp3,9 miliar tiap tahun.
Angka ini terhitung kecil untuk ukuran BSG yang telah beroperasi enam dekade lebih.
Target laba Rp280-300 miliar
Bankir senior Jefferson Lungkang, yang namanya disebut-sebut menjadi nominator unggulan Direksi BSG, pasang target: jika dipercaya memimpin BSG dengan dukungan penuh Gubernur sebagai pemegang saham kendali, ia menargetkan akhir tahun 2025 laba bersih meningkat 25 persen atau menjadi sekitar Rp280-300 Miliar.
Jeffry mengklaim ini bukan janji kosong. Ia yang berpengalaman 27 di dunia perbankan, mengerti problem dan strategi bagaimana meningkatkan kinerja bank mencapai target. Program 100 hari sudah ia rancang.
Berikut sekilas program quick wins Jeffry Lungkang:
-1. Sumber Daya Manusia
— Peningkatan budaya kerja pegawai (disiplin kerja, pelayanan nasabah, etika/etos kerja, kerja sama tim, dan lainnya)
— Perekrutan profesional di bidang IT dan peningkatan pendidikan, khusunya tenaga-tenaga IT yang ada dan Analis Kredit.
— Melakukan Analysis Work Load (Analisa Beban Kerja) dan melakukan asesmen pegawai sesuai kompetensi (the right person in the right place).
— Mengoptimalkan jalur career path (jenjang karir) dan Data Base pegawai untuk penataan kepangkatan, job group/jabatan operasional.
-2. Target Operasional
— Peningkatan pengerahan Dana Murah.
— Peningkatan ekspansi kredit usaha/UMKM (kredit pertanian, perikanan, perdagangan, kredit berbasis APBD/APBN, kredit pada pegawai ASN/Swasta yang prudent dan sehat).
— Peningkatan penagihan kredit bermasalah/macet dengan melibatkan aparat hukum.
— Menerapkan budaya efisiensi biaya di seluruh unit kerja (efektif dan efisien), termasuk menekan cost of fund (rate yang kompetitif).
— Meningkatkan dan evaluasi operasionalisasi core banking system yang ada.
-3. Penambahan Modal Internal Melalui Revaluasi Aset dan Penataan Administrasi Aset Bank
— Mengadakan penguatan/peningkatan modal secara internal dengan jalan revaluasi aset bank yang nilai bukunya sudah tidak up to date.
— Menertibkan administrasi di seluruh bagian, termasuk penataan administrasi aset/inventaris kantor (gedung, kendaraan, perabot kantor dan lainnya)
-4. Peningkatan Fungsi Pengawasan
— Selain peran tim audit internal, pengawasan juga melibatkan peran seluruh unsur pegawai di semua unit kerja yang ada (ex post).
— Selain peran Tim Kepatuhan, juga dilibatkan peran seluruh unsur pegawai dalam meningkatkan fungsi pengawasan di semua unit kerja yang ada (ex ante).
— Peningkatan pengawasan di bidang Information Technology (IT) dengan bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) mengatasi hacker dan korupsi. (P-Voucke L)
