PRIORITAS, 24/6/25 (Jakarta): Informasi yang diterima oleh redaksi Beritaprioritas.com pada Selasa (24/6/25), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menetapkan perubahan nama Bank DKI menjadi Bank Jakarta. Peresmian dilakukan di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, bertepatan dengan ulang tahun ke-498 Jakarta pada Minggu (22/6/25) lalu.
Pergantian nama dan logo ini bukan hanya soal tampilan, tetapi mencerminkan langkah strategis menuju transformasi yang lebih adaptif, profesional, serta siap menjawab tantangan masa kini.
Gubernur Pramono Anung menyampaikan nama “Bank Jakarta” dipilih karena sederhana, universal, mudah dipahami, serta mencerminkan aspirasi warga Jakarta untuk menjadikan bank daerah sejajar dengan lembaga keuangan nasional maupun regional .
Logo baru mengusung esensi Monumen Nasional berupa tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas—melambangkan “lidah api Monas” yang menjulang, simbol aspirasi tanpa batas ruang dan waktu . Warna dominan berubah dari merah ke jingga, dipilih untuk mencerminkan energi kreatif, optimism, dan budaya Betawi, dengan aksen hitam sebagai fondasi kepercayaan institusi.
Direktur Utama Agus H. Widodo menekankan peluncuran merek baru sengaja dikaitkan dengan HUT Jakarta agar semangat perubahan bank selaras dengan semangat kota menuju kota global inklusif, kompetitif, dan modern.
Identitas lama masih digunakan
Pelaksanaannya dilakukan bertahap. Identitas lama masih digunakan bersamaan dalam periode transisi. Hubungan hukum dengan nasabah dan mitra tetap normal. Publik diimbau mewaspadai potensi penipuan terkait pergantian identitas dan selalu merujuk pada kanal resmi Bank Jakarta
Peluncuran brand baru ditujukan untuk mendukung transformasi menyeluruh: peningkatan tata kelola, manajemen risiko, infrastruktur teknologi, keamanan siber, serta budaya kerja berdasarkan nilai excellence, integrity, dan kolaborasi . Upaya ini diharapkan menghasilkan bank sehat, dipercaya, dan kompetitif tinggi
Nama, logo, dan tagline baru “Membangun Masa Depan” sekaligus menegaskan kesiapan Bank Jakarta untuk memasuki pasar modal melalui IPO pada tahun depan. Pramono menegaskan pengelolaan profesional dan pengawasan publik melalui status kepemilikan saham menjadi kunci penguatan kepercayaan dan pertumbuhan berkelanjutan. (P-*r/Zamir Ambia)