PRIORITAS, 10/7/25 (Washington): Para penumpang pesawat udara kini tidak perlu lagi melepas sepatu dalam pemeriksaan keamanan di bandara Amerika Serikat (AS).
“Penumpang pesawat di bandara-bandara AS tidak lagi diwajibkan melepas sepatu mereka selama pemeriksaan keamanan”, kata Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari CBC News, hari Kamis (10/7/25).
Noem mengatakan berakhirnya kebijakan yang diberlakukan hampir 20 tahun lalu itu, langsung berlaku di seluruh negara Amerika Serikat.
Ia mengatakan sebuah program percontohan menunjukkan Badan Keamanan Transportasi AS (TSA) memiliki peralatan khusus, yang dibutuhkan untuk menjaga keamanan bandara dan pesawat.
Hal ini sekaligus memungkinkan orang-orang untuk tetap memakai sepatu saat mendapat pemeriksaan di bandara.
“Saya kira sebagian besar warga Amerika akan sangat gembira, karena mereka bisa tetap memakai sepatu, dan prosesnya akan jauh lebih mudah,” ujar Noem.
Meski melepas sepatu bukan lagi prosedur standar, sejumlah pelancong mungkin masih diminta melepas alas kaki mereka, jika petugas bandara merasa pemeriksaan tambahan masih diperlukan.
Buletin perjalanan Gate Access adalah yang pertama melaporkan perubahan pemeriksaan keamanan akan segera dilakukan.
Bom sepatu
Pemeriksaan keamanan tanpa alas kaki menjadi persyaratan wajib di semua bandara Amerika Serikat pada tahun 2006.
Itu terjadi , setelah “pengebom sepatu” Richard Reid, gagal mencoba menjatuhkan penerbangan dari Paris ke Miami pada akhir tahun 2001.
Sejak saat itu, semua penumpang berusia antara 12 dan 75 tahun diharuskan melepas sepatu mereka, untuk dipindai bersama dengan tas jinjing dan barang-barang terpisah lainnya seperti pakaian luar.
Sebelumnya, para pelancong dapat menghindari persyaratan keamanan tambahan, jika mereka berpartisipasi dalam program TSA PreCheck, yang biayanya sekitar $80 AS selama lima tahun.
Program ini memungkinkan penumpang pesawat melewati proses pemeriksaan tanpa melepas sepatu, ikat pinggang, atau jaket tipis, dan tanpa harus mengeluarkan laptop dan perlengkapan mandi dari tas jinjing mereka.
“PreCheck akan tetap menjadi pilihan yang lebih mudah untuk saat ini, karena orang yang melalui stasiun pemeriksaan biasa masih harus meletakkan barang lain di ban berjalan untuk dipindai”, ujar Noem.
Dipercepat
TSA berencana meninjau peraturan dan prosedur lain untuk melihat bagaimana pemeriksaan di bandara dapat disederhanakan dan dipercepat.
Menurut Noem, lembaga tersebut tengah menguji jalur terpisah untuk personel militer dan keluarga dengan anak kecil.
Ia berharap dapat menguji coba perubahan lain dalam enam hingga delapan bulan ke depan.
TSA dibentuk pada tahun 2001 atas perintah presiden AS saat itu, George W. Bush, dua bulan setelah serangan 9/11.
Badan tersebut mencakup petugas pemeriksa bandara federal, menggantikan perusahaan swasta yang sebelumnya digunakan maskapai penerbangan untuk menangani keamanan.
Para penumpang pesawat udara sudah terbiasa dengan kerumitan melewati pemeriksaan keamanan bandara di AS.
Meski begitu, antrean panjang selama jam sibuk dan tas yang ditarik ke samping karena pelanggaran seperti botol air tertinggal, dapat membuat prosesnya menegangkan.
Menteri Transportasi AS, Sean Duffy, bertanya kepada publik dalam unggahan media sosialnya pada bulan April tentang apa yang akan membuat perjalanan lebih lancar.
Keesokan harinya, Duffy mengunggah di X, “Jelas bahwa TSA adalah keluhan perjalanan nomor 1. Itu berada di bawah tanggung jawab Departemen Keamanan Dalam Negeri. Saya akan membahas ini dengan @Sec_Noem.”(P-Jeffry W)