PRIORITAS, 7/1/25 (Jakarta): Meski Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) baru akan mengumumkan secara resmi pengganti Shin Tae-yong pada Minggu (12/1/25), hampir dipastikan Patrick Kluivert bakal menukangi Timnas Indonesia.
Kabar tentang pengangkatan Patrick Kluivert menjadi pelatih Timnas Indonesia diungkapkan pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano.
“Patrick Kluivert akan diangkat sebagai pelatih Timnas Indonesia. Kesepakatan telah dicapai,” ungkap Fabrizio Romano dalam akun media sosial Instagramnya, Senin (6/12/25).
Dia juga mengungkapkan, Patrick Kluivert akan diperkenalkan sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 12 Januari 2025.
Patrick Kluivert sangat terkenal ketika berkarier sebagai pemain.
Kluivert, jelas Romano akan dikontrak selama dua tahun dengan opsi bisa kembali diperpanjang.
Saat menjadi pemain, Kluivert merupakan bagian dari generasi emas Ajax pada era 1990-an. Dia mencetak gol kemenangan di final Liga Champions UEFA 1995 pada usia 18 tahun.
Patrick Kluivert menghabiskan enam tahun dengan klub Spanyol Barcelona, membentuk kemitraan yang sukses dengan Rivaldo. Keduanya ikut membawa Barcelona memenangi La Liga Spanyol 1999. Selain Ajax dan Barcelona, Patri Kluivert juga pernah membela klub Newcastle United, Valencia, PSV Eindhoven, dan Lille.
Patrick Kluivert bermain untuk tim nasional Belanda pada 1994 hingga 2004. Dengan 40 gol dalam 79 penampilan, dia merupakan pencetak gol tertinggi keempat untuk Tim Oranye. Dia bermain di tiga Piala Eropa dan Piala Dunia FIFA 1998, dan menjadi pencetak gol terbanyak di Euro 2000, saat dia mencetak total lima gol.
Patrick Kluivert kemudian menjalani karier sebagai pelatih. Status sebagai pelatih dimulainya pada 2008. Pada 29 April 2008, media Belanda melaporkan, Patrick Kluivert akan mengikuti kursus pelatihan Asosiasi Sepak Bola Belanda (KNVB) untuk menjadi pelatih sepak bola profesional.
KNVB mewajibkan semua kandidat lisensi pelatih untuk menyelesaikan magang semacam ini.
Pada 18 Juli 2008, situs sepak bola Goal melaporkan, Kluivert akan menghabiskan musim 2008/09 sebagai anggota staf pelatih di balik layar klub Eredivisie, AZ. Kemudian, dalam sebuah wawancara di Soccer AM, Kluivert mengungkapkan, perannya ialah melatih para penyerang di AZ.
Pada Januari 2010, Kluivert mengambil posisi sebagai asisten pelatih tim A-League Australia, Brisbane Roar, di bawah pelatih kepala Ange Postecoglou.
Lalu 19 Mei 2010, Kluivert mengatakan kepada wartawan, ia tidak akan kembali sebagai pemain sepak bola. Mulai Agustus 2010, ia menjadi asisten pelatih untuk NEC melatih para penyerang. Pada musim 2011/12, ia pindah dan memimpin tim muda serta cadangan Twente, membawa Jong Twente meraih gelar nasional di Beloften Eredivisie.
Pada Agustus 2012, Kluivert bergabung dengan staf pelatih tim nasional Belanda untuk bekerja di bawah pelatih kepala Louis van Gaal. Masa Kluivert bersama tim nasional Belanda mencapai puncaknya dengan meraih tempat ketiga di Piala Dunia FIFA 2014.
Timnas Curaçao
Pada 5 Maret 2015, diumumkan, Kluivert akan mengambil alih posisi sebagai manajer tim nasional sepak bola Curaçao untuk kualifikasi Piala Dunia FIFA 2018. Curaçao melaju melalui dua babak kualifikasi pertama, mengalahkan Montserrat dan Kuba.
Pada 8 September 2015, Curaçao tersingkir di babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018 oleh El Salvador dengan agregat 2–0.
Sesudah membantu negara tersebut mencapai performa terbaik mereka pada kualifikasi Piala Dunia, Kluivert mengundurkan diri sebagai pelatih kepala pada 10 September 2015. Meski mengejar peluang lain, ia tetap menjadi penasihat dekat Federasi Sepak Bola Curacao.
Pada 24 Februari 2016, Kluivert mengumumkan keputusannya untuk tetap menjadi pelatih kepala Curaçao menjelang pertandingan kualifikasi Piala Karibia melawan Republik Dominika dan Barbados. Dan pada 2 Mei 2016, diumumkan, Kluivert akan menjadi pelatih kepala tim Ajax A1 (U-19) untuk musim 2016–17.
Di situ dia melatih putranya, Justin Kluivert, dengan tim yang telah mengamankan tempat di UEFA Youth League tahun sebelumnya.
Sesudah pengumuman bergabung dengan Ajax, Kluivert tetap menjadi pelatih kepala Curacao untuk putaran kedua kualifikasi Piala Karibia, saat mereka menghadapi Guyana dan Kepulauan Virgin AS di grup tiga.
Curacao memenangi kedua pertandingan mereka di kandang, mengalahkan Guyana 5-2 dan Kepulauan Virgin AS 7-0 pada pertandingan terakhirnya sebagai pelatih.
Pada 14 Juli 2016, diumumkan, Kluivert tidak lagi melatih tim U-19 Ajax, melainkan mengambil posisi sebagai direktur sepak bola untuk klub Prancis Paris Saint-Germain. Ia menyatakan, niatnya ialah tetap bersama Ajax, tetapi ia tidak bisa menolak tawaran dari PSG.
Usahanya untuk tim nasional Curacao tidak sia-sia, karena tim tersebut berhasil lolos ke Piala Karibia 2017 dan Piala Emas CONCACAF 2017. Saat itu Curacao berhasil lolos untuk pertama kalinya dalam 40 tahun di bawah bimbingan Remko Bicentini dan Kluivert.
Tugas Asisten dan Interim
Pada Agustus 2018, Kluivert menjadi asisten Clarence Seedorf di tim nasional sepak bola Kamerun. Namun, keduanya diberhentikan pada Juli 2019.
Kluivert kemudian menjadi direktur akademi Barcelona hanya beberapa hari setelah meninggalkan Kamerun. Namun, pada Maret 2021, klub Spanyol itu mengumumkan, kontrak Kluivert akan berakhir pada Juni.
Lalu pada Mei 2021, Patrick Kluivert kembali ke tim nasional Curacao sebagai pelatih interim, sementara rekan senegaranya Guus Hiddink tengah memulihkan diri dari Covid-19. Pada Juli, tim tersebut mundur dari Piala Emas CONCACAF 2021 karena wabah virus yang sama seperti dilansir dari Beritasatu.
Kemudian pada 30 Juni 2023, klub Turki Adana Demirspor mengumumkan penunjukan Kluivert sebagai manajer baru mereka dengan menandatangani kontrak dua tahun.
Selanjutnya pada 4 Desember 2023, ia berpisah dengan Adana Demirspor melalui kesepakatan bersama. Kini, Patrick Kluivert dikabarkan akan melatih Timnas Indonesia menyusul pemecatan Shin Tae-yong. (P-wr)