PRIORITAS, 8/3/25 (Jakarta): Banjir terjadi di berbagai tempat, terutama di area Jabodetabek, sejak awal pekan ini. Banyak kendaraan yang terendam banjir. Pertanyaannya, bagaimana jika mobil listrik juga terendam?
Nah, Jenama mobil listrik NETA membagikan sejumlah kiat bagi pengendara mobil listrik yang melintasi area dengan genangan air atau banjir untuk menjaga keselamatan kendaraan dan pengemudi.
Selanjutnya, berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila mobil listrik Anda melewati genangan air, menurut keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu (8/3/25):
Pastikan genangan tidak melebihi setengah tinggi ban
Sebelum melintasi genangan air, pastikan kedalaman genangan tidak lebih dari setengah tinggi ban kendaraan. Jika kedalamannya lebih tinggi, sebaiknya cari jalur alternatif yang lebih aman.
Kecepatan berkendara di bawah 10 km/jam
Pengendara disarankan untuk mengurangi kecepatan kendaraan di bawah 10 km/jam ketika melewati genangan air guna menghindari kerusakan pada kendaraan dan memastikan keselamatan diri serta pengendara lainnya.
Batas waktu berhenti tidak lebih dari 30 menit saat terjebak macet
Jika kendaraan terjebak dalam kemacetan di daerah yang tergenang air, pastikan kendaraan tidak berhenti lebih dari 30 menit. Jika sudah melebihi waktu tersebut, pengemudi diminta untuk mengambil tindakan yang aman, seperti mencari lokasi aman untuk berhenti atau melanjutkan perjalanan dengan hati-hati.
Lalu, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan jika mobil listrik Anda sudah terlanjur terendam air akibat banjir:
Jangan menyalakan mobil listrik
Jangan mencoba untuk menyalakan mobil listrik Anda yang telah terendam air. Biarkan kendaraan benar-benar kering terlebih dahulu. Sesudah itu, kendaraan harus segera dibawa ke dealer resmi terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut dan untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
Lepaskan parking brake secara manual
Pastikan untuk melepaskan parking brake (rem parkir) secara manual, karena kendaraan yang terendam air tidak boleh dihidupkan sama sekali, jika belum benar-benar kering.
Kendaraan harus mati saat proses evakuasi
Mobil harus dalam keadaan mati atau tidak dihidupkan saat proses evakuasi dari area banjir. Hal ini penting karena apabila mobil listrik terendam banjir, risiko kerusakan pada sistem kelistrikan dan potensi kerusakan mobil yang lebih parah bisa meningkat jika kendaraan dinyalakan.
Oleh karena itu, pastikan mobil listrik tidak dihidupkan sama sekali setelah terpapar air untuk menghindari kerusakan lebih lanjut. (P-me)