28 C
Jakarta
Monday, August 25, 2025

    Antiklimaks! Pagar laut misterius di perairan Tangerang ternyata dibangun warga, sebagai pemecah ombak

    Terkait

    PRIORITAS, 12/1/25 (Tangerang): Pengakuan mengejutkan dari warga nelayan di kawasan Tangerang, pagar laut misterius di perairan pantai utara (Pantura) yang beberapa hari menghebohkan itu ternyata dibangun secara swadaya oleh mereka. Pagar bambu sepanjang 30,16 kilometer itu diklaim dibangun masyarakat setempat oleh Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Kabupaten Tangerang, Banten, yang merupakan perkumpulan para nelayan.

    Pengakuan itu seperti menjadi antiklimaks dari kehebohan berita tentang pagar misterius tersebut. Banyak pihak mempertanyakan siapa di balik pembangunan pagar tersebut. Ada yang mengaitkannya dengan program strategis nasional (PSN) pembangunan kawasan Pantai Indah Kapuk. Berita tersebut sampai membuat Presiden RI, Prabowo Subianto, turunkan instruksi penyegelan pagar dan pengusutan kasus itu sampai tuntas.

    Kepada pers, Koordinator JRP, Sandi Martapraja, menjelaskan, pagar laut itu dibangun sebagai mitigasi bencana tsunami dan abrasi. “Pagar laut yang membentang di pesisir utara Kabupaten Tangerang ini sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Ini dilakukan untuk mencegah abrasi,” kata Sandi di Tangerang, Sabtu (11/1), dikutip Beritaprioritas.com dari Antara pada Minggu (12/1/25).

    Pagar laut yang semula disebut misterius karena tidak tahu siapa yang memasang, terkuak pagar tersebut diakui dibangun warga nelayan Tangerang. (Foto: Antara)

    Sandi menyebutkan,  pagar laut atau tanggul laut itu berperan penting sebagai pemecah ombak untuk mengurangi ombak besar, melindung pesisir dari ombak tinggi yang bisa mengikis pantai dan merusak infrastruktur.

    Selain itu, tanggul tersebut untuk mencegah abrasi dan pengikisan tanah di wilayah pantai yang dapat merugikan ekosistem dan permukiman. Kemudian mitigasi ancaman tsunami, meski tidak bisa sepenuhnya menahan tsunami.

    Manfaat lainnya, jika tanggul laut kondisinya baik, area di sekitar pagar bambu bisa dimanfaatkan sebagai tambak ikan. Hal itu, kata Sandi, membuka peluang ekonomi baru untuk masyarakat setempat.

    “Tambak ikan di dekat tanggul juga dapat dikelola secara berkelanjutan untuk menjaga ekosistem tetap seimbang. Tanggul-tanggul ini dibangun oleh inisiatif masyarakat setempat yang peduli terhadap ancaman kerusakan lingkungan,” ujarnya.

    Nelayan JRP lainnya, Holid, menambahkan, tanggul laut itu ditujukan untuk memudahkan penangkapan ikan, budidaya kerang hijau dan memecah ombak. “Alhamdulillah jadi penghasilan tambahan para nelayan,” kata Holid.

    Presiden Prabowo beri instruksi

    Atas instruksi Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Kelautan dan Perikanan menerjunkan aparatnya untuk menyegel pagar misterius di perairan Tangerang. (Foto: KKP)

    Sebelumnya, ramai diberitakan, pagar laut misterius di perairan Tangerang itu telah disegel oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) karena dibuat tanpa izin dasar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL). Penyegelan juga dilakukan atas instruksi Presiden Prabowo Subianto dan arahan langsung Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono.

    Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Banten Eli Susiyanti, menjelaskan pemagaran terbentang dari Desa Muncung hingga Desa Pakuhaji di wilayah perairan Kabupaten Tangerang.

    Struktur pagar laut ini terbuat dari bambu dengan rata-rata ketinggian enam meter. Pada bagian atasnya dipasang anyaman bambu, paranet dan pemberat berupa karung berisi pasir. (P-ht)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini