PRIROITAS, 16/8/25 (Jakarta): Pemerintah mengajukan rancangan belanja kementerian/lembaga (K/L) dalam RAPBN 2026 dengan total Rp 1.498,25 triliun untuk 102 institusi. Porsi terbesar jatuh ke Badan Gizi Nasional (BGN) yang naik drastis.
BGN mengusulkan Rp 268 triliun, melonjak Rp 151 triliun dari outlook tahun ini. Kenaikan tajam itu berhubungan langsung dengan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disiapkan sebesar Rp 335 triliun untuk tahun depan.
Program MBG ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada 2026. Ambisi ini menjadikan BGN menyalip Kementerian Pertahanan (Kemhan), yang biasanya selalu berada di posisi teratas daftar penerima anggaran jumbo.
Kemhan kini berada di urutan kedua dengan usulan Rp 185 triliun, turun Rp 62 triliun dibandingkan outlook 2025.
Polri menyusul dengan Rp 145,7 triliun. Di bawahnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mendapat Rp 118,5 triliun. Pemerintah berharap alokasi besar ini bisa melanjutkan proyek infrastruktur yang sempat tertahan akibat efisiensi tahun ini.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menempati posisi keenam dengan Rp 114 triliun untuk memperkuat layanan dan fasilitas kesehatan. Lalu Kementerian Agama (Kemenag) mendapat Rp 88,8 triliun, dan Kementerian Sosial memperoleh Rp 84,4 triliun untuk melanjutkan program bantuan sosial.
Di sektor pendidikan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) memperoleh Rp 61 triliun. Sedangkan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memperoleh Rp 55 triliun. Adapun Kementerian Keuangan menutup daftar sepuluh besar dengan Rp 52 triliun.
Struktur belanja ini memperlihatkan pergeseran. Fokus pemerintah bukan hanya pada pertahanan dan keamanan, tetapi juga pada investasi sumber daya manusia dan pembangunan infrastruktur fisik. Pola ini memperlihatkan upaya menggabungkan stabilitas nasional dengan penguatan modal sosial. (P-Khalied M)
