32.1 C
Jakarta
Friday, October 18, 2024

    Ana/Tiwi juara Australia Open, Hendra/Ahsan dan Ester jadi runner up

    Terkait

    PRIORITAS, 16/6/24 (Sydney): Ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amallia Cahaya Pratiwi tampil sebagai juara Australia Open 2024.

    Pasangan Ana/Tiwi memenangkan laga rubber game atas wakil Malaysia Lai Pei Jing/Lim Chiew Sien di partai puncak dengan skor 12-21, 21-7, 21-13 yang berlangsung di Quay Centre, Sydney, Australia, Minggu (16/6/24).

    Ini merupakan gelar BWF World Tour sekaligus gelar juara turnamen BWF Super 500 pertama bagi Ana/Tiwi sejauh ini.

    “Tentu saja saya sangat bersyukur dengan gelar pertama di turnamen level Super 500. Keberhasilan ini menambah kepercayaan diri dan menjadi motivasi untuk ke depannya. Saya merasa terharu dan senang,” kata Tiwi, dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Minggu (16/6/24).
    Sementara itu di tunggal putri Ester Nurumi Tri Wardoyo membawa pulang gelar runner-up setelah kalah dari unggulan kedua asal Jepang Aya Ohori melalui rubber game ketat 21-17, 19-21, 16-21 di babak final.

    Sedangkan  ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang mencatat rekor terutama Hendra yang telah masuk final sebanyak 77 kali selama 23 tahun itu harus puasa si posisi kedua setelah kalah unggulan pertama asal China He Ji Ting/Ren Xiang Yu di babak final melalui dua gim langsung, 11-21, 10-21.

    ana/tiwi jadi termotivasi

    Ana/Tiwi mengaku semakin termotivasi untuk tampil lebih baik setelah membawa pulang gelar juara Australian Open 2024.

    “Bersyukur dan rasanya senang bisa mendapatkan gelar juara di level Super 500 untuk kali pertama. Keberhasilan ini bisa menambah kepercayaan diri untuk ke depannya,” ujar Ana menambahkan.

    Mengenai jalannya pertandingan, pasangan yang turun sebagai unggulan kedua pada turnamen tersebut mengakui bahwa mereka kurang bermain taktis pada gim pertama.

    Ana/Tiwi mengatakan, di gim pertama, mereka terlalu ingin menyerang dan banyak buang bola dan kurang akurat dalam penempatan shuttle cock, dan malah menjadi bumerang untuk diri sendiri.

    “Pada gim pertama kami belum menemukan pola permainan yang kami inginkan. Juga kami terlalu buru-buru ingin menyerang. Pada gim kedua dan ketiga kami sudah dapat pola permainannya. Sehingga bisa main lebih baik dan hasilnya menang,” kata Ana.
    (P-/ANT/wr)—- foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini