PRIORITAS, 2/12/24 (Jakarta): Selama ini, sejumlah pihak masih bertanya-tanya alasan kenapa Prabowo Subianto memilih China atau Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebagai negara pertama yang dikunjungi setelah resmi menjabat Presiden RI. Hari ini, Senin (2/11/24), Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan/PCO Hasan Nasbi membukanya.
Ia menuturkan, hal itu merupakan bagian dari adat istiadat negara timur, yakni mengunjungi negara yang satu kawasan terlebih dahulu. Katanya, alasan ini dikemukakan Prabowo di hadapan para menteri dan kepala badan dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/24).
“Presiden sampaikan memang kunjungan pertama beliau dilakukan ke RRT karena itu bagian dari adat istiadat kita di timur. Maka kunjungan kita pertama di satu kawasan,” kata Hasan usai sidang kabinet, seperti dilansir dari kompas.com.
Hasan menyampaikan, Presiden Prabowo disambut baik saat berkunjung ke China. Bahkan, Presiden China Xi Jinping tidak keberatan bertemu dengan Presiden Prabowo di hari Sabtu (9/11/20). Menurut Hasan, hal itu menjadi sebuah kehormatan untuk Indonesia. “Ini sebuah penghormatan luar biasa, kita memang punya hubungan yang sangat dekat dengan RRT,” tutur dia.
Disampaikan, selepas kunjungan ke China, Prabowo berkunjung ke Amerika Serikat (AS). Saat itu, kata Hasan, Prabowo ingin menunjukkan bahwa Indonesia bisa berteman dengan siapa pun. “Dalam sisi ekonomi perdagangan, Presiden memberikan equal accsess (akses yang sama) ke negara mana pun. Jadi termasuk juga investasi-investasi dan investor dari AS,” ucap Hasan.
Preaiden Prabowo kemudian melanjutkan kunjungan kerja ke empat negara lainnya, yaitu Peru, Brasil, Inggris, dan Abu Dhabi. Di sela-sela itu, Prabowo bertemu dengan Perdana Menteri India dan mendapatkan undangan untuk hadir di hari nasional India pada 26 Januari 2025.
“PM india meminta kita untuk menjadi bagian dari defile. Jadi presiden berencana mengirimkan TNI berpartisipasi dalam defile dalam hari nasional India nanti,” ucap Hasan.
Sementara itu, saat bertemu dengan Raja Charles III di Istana Buckingham, London, Inggris, keduanya membahas soal konservasi gajah. Saat itu, ada pula pihak World Wide Fund for Nature (WWF). WWF meminta Prabowo untuk menyediakan wilayah konservasi gajah dengan luas 10.000 hektare di Aceh.
“Pak prabowo bilang tidak 10.000, Pak Prabowo kemudian menyumbangkan lahan beliau sebesar 20.000 hektare untuk konservasi gajah yang akan dikelola oleh WWF,” kata Hasan. (P-ht)
