31.3 C
Jakarta
Friday, July 18, 2025

    Akses tembaga RI jadi kompensasi dagang bagi AS

    Terkait

    PRIORITAS, 16/7/25 (Washington): Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi menetapkan tarif 19 persen terhadap produk ekspor asal Indonesia mulai 1 Agustus 2025.

    Presiden AS Donald Trump menyebut Indonesia memberikan kompensasi berupa akses penuh terhadap komoditas unggulan, termasuk tembaga.

    “Kami memiliki akses penuh ke Indonesia, semuanya. Indonesia sangat kuat dalam tembaga berkualitas sangat tinggi yang akan kami gunakan,” ungkap Trump saat memberi keterangan pers di Gedung Putih, Rabu (16/7/2025).

    Trump mengklaim telah membicarakan kesepakatan itu langsung dengan Presiden Prabowo Subianto.

    “Saya berbicara dengan Presiden mereka yang sangat hebat, sangat populer, sangat kuat, cerdas. Dan kami membuat kesepakatan itu,” ucapnya.

    Untungkan kedua negara

    Trump juga mengumumkan kerja sama tersebut melalui akun resmi Truth Social. Ia menyatakan kesepakatan itu menguntungkan kedua negara.

    “Kesepakatan hebat, untuk semua pihak, baru saja dibuat dengan Indonesia. Saya bersepakat langsung dengan Presiden Indonesia yang terhormat. Detailnya akan menyusul,” tulis Trump, seperti dikutip Beritaprioritas dari Bloomberg Technoz.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor bijih tembaga dan konsentrat RI ke AS mencapai 22.838 ton senilai US$1.517 pada 2024. Namun, pada 2025, data dengan kode HS 26030000 tidak ditemukan.

    Ekspor tembaga sangat kecil

    Direktur Eksekutif Indonesia Mining Association (IMA) Hendra Sinadia menyebut ekspor ke AS sangat kecil karena biaya logistik yang tinggi.

    “Indonesia mengekspor tembaga ke AS sangat kecil jumlahnya karena ongkos kirim jauh lebih mahal dibanding ke Asia dan Eropa,” ujar Hendra saat dihubungi terpisah.

    Trump juga berencana mengenakan tarif impor 50 persen terhadap produk tembaga. Tarif ini mencakup produk setengah jadi seperti kabel, pelat, dan tabung. Rencana itu akan berlaku bersamaan dengan tarif 32 persen resiprokal terhadap Indonesia.

    Beberapa sumber menyebut tarif tersebut belum difinalkan. Namun, jika diberlakukan, kebijakan ini bisa berdampak besar pada rantai pasok global. (P-Khalied Malvino)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini