PRIORITAS, 24/6/25 (Madura Raya): Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh seorang cucu kepada neneknya hingga tewas di Tanjung Bumi, Bangkalan, Jawa Timur karena pelaku dalam pengaruh obat terlarang narkoba jenis sabu-sabu.
“Motif penganiayaan ini kami ketahui setelah penyidik Polres Bangkalan melakukan pemeriksaan kepada pelaku,” ungkap Kapolres Bangkalan AKBP Hendro Sukmono di Bangkalan, Jawa Timur, Selasa (24/6/25).
Seperti diketahui, seorang pemuda berinisial RF (20) warga Desa Palengiran, Kecamatan Tanjung Bumi, tega menganiaya neneknya sendiri N (80) hingga menyebabkan korban tewas pada 21 Juni 2025 sekitar pukul 23.30 WIB.
Penyebabnya karena korban sering menegur dan marah pada pelaku yang sering keluar pada malam hari.
Ketika kejadian, sambung Kapolres, pelaku ini baru saja datang ke rumahnya dan langsung ditegur oleh si nenek tersebut.
“Tapi si cucu ini langsung memukul korban dengan tangan kosong berkali-kali hingga korban jatuh, kemudian menginjak kepala korban dengan tumit hingga akhirnya si nenek meninggal dunia,” jelasnya.
Pengaruh narkoba
Lebih lanjut menurut Kapolres, semula, pelaku hanya mengaku kesal kepada neneknya karena selama ini sering marah. Namun dalam pemeriksaan lanjutan, pelaku mengakui bahwa sebelum kejadian tersebut ia mengonsumsi narkoba.
“Kepada penyidik si RF mengaku, bahwa pada pagi hari, sehari sebelum kejadian ia mengonsumsi narkoba,” ungkapnya.
Saat malam hari, RF dan neneknya N ngobrol di teras rumah. Namun di tengah obrolan berlangsung, si cucu itu tiba-tiba emosi karena ada kata-kata sang nenek yang dinilai menyinggung dirinya. “Dari sana penganiayaan itu terjadi, hingga korban tewas,” jelasnya.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya itu, polisi menjerat tersangka Pasal 340 dan 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan ancaman maksimal 20 tahun penjara atau hukuman mati.”Kami berharap ini yang pertama sekaligus yang terakhir,” kata Kapolres. (P-*r/Armin M)
