PRIORITAS, 26/3/25 (Tokyo): Jepang akhirnya membubarkan Gereja Unifikasi yang kontroversial setelah penyelidikan berbulan-bulan atas pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Pengadilan Tokyo menyatakan Gereja Unifikasi menyebabkan kerusakan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.
“Pengadilan Jepang telah memerintahkan pembubaran Gereja Unifikasi yang kontroversial, terkait dengan pembunuhan mantan perdana menteri Shinzo Abe tahun 2022”, demikian pernyataan pemerintah Jepang, seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Independent, hari Rabu (26/3/25).
Pria yang menembak Abe dalam sebuah kampanye pada 8 Juli 2022, mengatakan kepada polisi tindakannya dimotivasi oleh hubungan mantan perdana menteri itu dengan Gereja Unifikasi. Ia mengklaim gereja tersebut telah membuat keluarganya bangkrut karena sumbangan ibunya yang berlebihan.
Gereja tersebut, yang secara resmi disebut Federasi Keluarga untuk Perdamaian dan Penyatuan Dunia, telah lama dituduh pemerintah Jepang melakukan taktik pengumpulan dana yang memaksa dan perilaku seperti aliran sesat, termasuk perekrutan manipulatif serta praktik adopsi melanggar hukum.
Pihak Gereja Unifikasi mengatakan sedang mempertimbangkan banding langsung atas perintah pencabutan status hukumnya. Gereja Unifikasi mengecam putusan itu sebagai “tidak adil” dan mengatakan keputusan itu menandai perubahan besar bagi agama-agama di seluruh Jepang.
Perintah Pengadilan Distrik Tokyo untuk mencabut statusnya akan mengakhiri hak istimewa bebas pajak Gereja Unifikasi di Jepang dan memaksanya untuk melikuidasi asetnya.
Gereja tersebut, yang dikenal dengan sebutan “Moonies”, kembali mendapat sorotan setelah adanya penyelidikan atas pembunuhan Abe.
Mengejutkan Jepang
Pembunuhan Shinzo Abe mengejutkan Jepang, sebuah negara dengan beberapa undang-undang pengendalian senjata paling ketat di dunia dan tingkat kekerasan politik yang rendah.
Investigasi selanjutnya menemukan hubungan jangka panjang antara Gereja Unifikasi dan Partai Demokrat Liberal yang berkuasa di Jepang. Partai ini dipimpin Abe selama bertahun-tahun.
Abe muncul di acara-acara yang diselenggarakan oleh afiliasi Gereja Unifikasi. Dalam sebuah video yang ditayangkan di layar lebar pada pertemuan Universal Peace Federation, Abe memuji upayanya menuju perdamaian di semenanjung Korea dan fokus pada nilai-nilai keluarga. Penekanan pada sistem keluarga tradisional dan paternalistik merupakan salah satu posisi kunci Abe.
Taktik manipulatif
Pada tahun 2023, Kementerian Pendidikan Jepang meminta pengadilan Tokyo untuk membubarkan gereja tersebut, menuduhnya mencoba mengarahkan para pengikutnya menggunakan taktik manipulatif.
Pengikut dipaksa membeli barang-barang mahal dan menyumbang melebihi kemampuan finansial mereka, menyebabkan ketakutan serta bahaya bagi mereka dan keluarga mereka.
Setelah satu setengah tahun sidang dilakukan secara tertutup, Hakim ketua Pengadilan Jepang, Kenya Suzuki mengatakan “perintah itu diperlukan dan tak terelakkan” meskipun pengadilan mempertimbangkan hak atas kebebasan beragama. “Terjadi kerusakan dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Suzuki.
Kementerian hukum Jepang menyerahkan hampir 5.000 dokumen dan bukti ke pengadilan berdasarkan wawancara dengan lebih dari 170 orang.
Berasal dari Korsel
Gereja Unifikasi sebenarnya didirikan di Korea Selatan (Korsel) pada tahun 1954 oleh Sun Myung Moon sebelum akhirnya menyebar ke Jepang. Moon menyatakan dirinya sebagai Mesias pada tahun 1992. Namun ia dihukum karena penggelapan pajak di AS tahun 1982 dan menjalani hukuman 13 bulan penjara.
Selama bertahun-tahun, ia membangun hubungan dengan para pemimpin dunia konservatif, termasuk presiden AS Donald Trump dan mantan presiden Richard Nixon, Ronald Reagan dan George HW Bush. Moon juga memiliki hubungan dengan pendiri Korea Utara Kim Il Sung, mendiang kakek dari penguasa saat ini Kim Jong Un.
Gereja Unifikasi adalah kelompok agama pertama di Jepang yang menghadapi perintah pencabutan berdasarkan hukum perdata. Dua kelompok lain telah kehilangan status mereka sebelumnya tetapi karena kasus pidana yakni Aum Shinrikyo, yang melakukan serangan sarin di kereta bawah tanah Tokyo, dan Myokakuji, karena para pemimpinnya dihukum karena penipuan.(P-Jeffry W)