26.3 C
Jakarta
Saturday, September 7, 2024

    Akademisi Universitas Nahdlatul Ulama Surakarta: Tetap waspadai radikalisme

    Terkait

    PRIORITAS, 6/7/24 (Jakarta): Radikalisme masih merupakan ancaman bagi keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila.

    Karena itulah, akademisi Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta, Amir Mahmud mengingatkan masyarakat untuk tetap mewaspadai penyebaran radikalisme, karena eksistensi kelompok radikal belum sepenuhnya hilang.

    Selanjutnya, ia pun mengajak masyarakat untuk setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945. Indonesia telah dipandang dunia sebagai model kehidupan masyarakat dengan beragam latar belakang.

    “Jangan sampai NKRI ini diobok-obok, dirusak oleh para pendatang yang seringkali mengglorifikasi simbol keagamaan, nasab, dan sebagainya. Negara Indonesia bukan milik suatu kaum saja, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yang setia pada konsensus bernegara,” kata Amir dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (5/7/24) kemarin.

    Kelompok HTI belum benar-benar hilang

    Amir Mahmud juga mengatakan, kelompok radikal seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) belum benar-benar hilang karena pemikiran dan cita-cita khilafah atau pendirian negara Islam yang sudah mengakar. Selain itu, internet dan media sosial sebagai ladang subur menunjang pergerakan mereka.

    Disebut Amir, militansi kader HTI yang terbentuk dari ideologinya sangat sulit untuk dihilangkan. Ideologi tidak bisa dihalangi oleh tempat atau waktu, sehingga ideologi memiliki resistensi tinggi untuk bertahan serta mampu menyebar dari satu orang ke orang yang lain.

    Amir juga menyebut HTI juga memiliki proses penggalangan atau pendekatan terhadap lapisan masyarakat tertentu, khususnya generasi muda, yang bertujuan memastikan ideologi khilafah akan terus bertahan walau zaman berganti.

    Amir lalu menjelaskan, kelompok radikal telah banyak belajar dari kegagalan. Karena itu, pola pendekatan para kelompok dengan ideologi transnasional menjadi lebih humanis dan terlihat bersahabat dengan warga, seperti anggota kelompok Jamaah Islamiyah (JI) yang membaur dengan lingkungan tempat tinggalnya.

    Karena itu, ia berharap Indonesia bisa tetap resisten dari berbagai upaya destabilisasi yang gencar dilakukan, khususnya dari kelompok dan jaringan teror.

    Amir Mahmud mengatakan, masyarakat perlu bersyukur karena dinaungi Pancasila dan UUD 1945 dalam menjalani kehidupan sebagai warga negara dan umat beragama. (P-BST/jr) — foto ilustrasi istimewa

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    Terkini