24.9 C
Jakarta
Wednesday, June 18, 2025

    Airlangga sebut angka Rp20 T, total kredit untuk insentif industri padat karya

    Terkait

    PRIORITAS, 26/12/24 (Jakarta): Pemerintah sudah menyiapkan sejumlah program dan insentif untuk menjaga pertumbuhan perekonomian. Salah satunya, pemerintah menyiapkan kredit sekitar Rp20 triliun untuk insentif industri padat karya.

    “Antisipasi daya saing industri padat karya, pemerintah siapkan kredit Rp 20 triliun. Ini juga sebagai wujud konkret program andalan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bidang ekonomi, yakni kredit untuk industri padat karya,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada wartawan, belum lama berselang.

    Jenis industri yang bisa mengajukan kredit padat karya, menurutnya, antara lain tekstil, garmen, alas kaki, furnitur, makanan, dan minuman, hingga mainan anak. Syaratnya, kata Airlangga, memiliki jumlah pekerja minimal 50 orang.

    Siapkan paket ekonomi berbentuk KUR

    Selanjutnya, Airlangga mengatakan, pemerintah juga sudah menyiapkan paket ekonomi terkait industri padat karya, yakni kredit usaha rakyat (KUR) Rp500 juta hingga Rp10 miliar.

    “Ini merupakan jenis kredit investasi dengan durasi maksimal delapan tahun. Paket ekonomi dari pemerintah ini juga bisa dikombinasikan dengan kredit modal kerja yang memiliki plafon hingga Rp20 triliun,” ungkapnya, sebagaimana dilansir Kamis (26/12/24).

    Di samping itu, pemerintah juga sudah menyiapkan insentif yang berlaku pada pajak penghasilan (PPh) untuk karyawan bergaji Rp4,8 juta hingga Rp10 juta per bulan.

    Malahan, pemerintah juga memberikan tambahan biaya jaminan kecelakaan kerja berupa bantuan iuran sebesar 50 persen selama enam bulan premi korporasi.

    Kebijakan andalan Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Dikatakan, insentif untuk sektor industri padat karya ini menjadi salah satu kebijakan andalan Pemerintahan Prabowo-Gibran yang sudah berjalan selama dua bulan ini. Dan, menurutnya, masih banyak kebijakan dan program baru digulirkan untuk menyempurnakan program-program pemerintahan sebelumnya yang prorakyat.

    Misalnya saja pada sektor UMKM, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) tentang penghapusan tagih utang. Airlangga mengatakan, realisasi pendataan per hari ini tentang penghapusan tagih utang mencapai 67.000 UMKM dengan nilai Rp2,4 triliun. Dia menyebut ada potensi hapus tagih utang lebih dari sejuta UMKM dengan nilai utang sekitar Rp15 triliun.

    ”Ada beberapa hal yang perlu regulasi dari OJK dan juga kita melihat bagaimana Kementerian UMKM dan perbankan bisa sejalan dengan PP yang diterbitkan. Ada mekanisme yang perlu dirapikan,” tutur Menko Perekonomian ini terkait kredit program padat karya.

    Selanjutnya, Airlangga menyebut, pemerintah juga berhasil menurunkan harga tiket pesawat sebesar 10 persen menjelang akhir 2024. Selain itu, menjelang pergantian tahun, ada pesta diskon berupa Hari Belanja ‘Online’ Nasional (Harbolnas) hingga 12 Desember 2024 kemarin. Bahkan, ada juga belanja di Indonesia yang mendorong ritel buka hingga tengah malam untuk memberikan diskon antara 50 hingga 70 persen.

    Ia kemudian menargetkan kebijakan sektor perdagangan ini diharapkan mencatatkan penjualan hingga Rp15 triliun. “Ada juga epic sale, singkatan every purchase is cheap di semua ritel minimarket. Ada 80.000 outlet. (Diskon) Ada banyak produk dan berjalan sampai dengan 29 Desember dengan target Rp15 triliun dalam sepuluh hari,” ujarnya lagi.

    Lalu, pemerintah juga menaikkan bantuan biaya pendidikan untuk mereka yang kehilangan pekerjaan dari Rp1 juta menjadi Rp2,4 juta selama enam bulan.

    Dikatatakan, kebijakan ini menjadi bagian dari paket ekonomi yang dibarengi kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 menjadi 12 persen mulai 1 Januari 2025. Airlangga menegaskan, meski ada kenaikan PPN, pemerintah tetap menyiapkan bantuan fiskal untuk mencegah perlambatan ekonomi, khususnya untuk menyasar kebutuhan rumah tangga.

    Disebutkan, bantuan tersebut ialah bantuan beras yang akan menyasar sebanyak 16 juta rumah tangga dengan masing-masing 10 kilogram beras selama dua bulan. Airlangga juga memastikan pemerintah menanggung kenaikan PPN untuk bahan kebutuhan pokok, seperti tepung terigu, gula industri, dan minyak kelapa sawit merek MinyaKita.

    “Kedua, diskon listrik 50 persen di bawah 2.200 volt ampere (VA) untuk 81,4 juta pelanggan untuk dua bulan. Ini diharapkan jadi pengungkit juga,” demikian Airlangga Hartarrto. (P-jr)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    Terkini