32.8 C
Jakarta
Thursday, December 12, 2024

    Agama warga negara Suriah beragam, PM Mohammad al-Bashir komitmen lindungi

    Terkait

    PRIORITAS, 12/12/24 (Damaskus): Suriah termasuk salah satu negeri di Timur Tengah yang agama warganya beragam. Terkini dilaporkan, pemimpin sementara Suriah di bawah kendali PM (baru) Mohammad al-Bashir, menjamin semua pemeluk agama di negara tersebut.

    Dari catatan yang diperoleh Beritaprioritas.com, Kamis (12/12/24), ada lima agama dan keyakinan di negeri yang sedang bergolak, di mana kini pemimpin mereka, Presiden Bashar al-Assad dan banyak pengikutnya melarikan diri ke luar negeri, setelah sejumlah kota penting, termasuk ibu kota Damaskus dikuasai pemberontak.

    Pengungsi Suriah, termasuk anak-anak, di Idlib, Suriah. (Foto zettin Kas?m/Anadolu Agency)Dilansir Sindonews.com, Rabu (11/12/24), berikut ini komposisi pemeluk agama-agama di Suriah:

    1. Islam Sunni

    Dilaporkan, persentase populasi Islam Sunni sekitar 74 persen dari seluruh penduduk Suriah. Islam Sunni merupakan kelompok agama terbesar di Suriah. Pengikutnya mengikuti ajaran Sunni, yang merupakan cabang Islam terbesar di dunia. Sunni di Suriah berperan penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial, politik, dan ekonomi.

    2. Islam Syiah Alawi

    Diketahui, persentase populasi sekitar 12 persen. Alawi merupakan cabang dari Islam Syiah yang memiliki keyakinan dan praktik yang unik. Komunitas Alawi banyak ditemukan di wilayah pesisir Suriah, seperti provinsi Latakia dan Tartus. Keluarga Presiden Bashar al-Assad berasal dari komunitas Alawi, yang telah memberikan mereka pengaruh politik yang signifikan. Alawi memiliki peran penting dalam struktur pemerintahan Suriah, terutama di militer dan keamanan.

    3. Kristen

    Saat ini, pPersentase populasi Kristen sekitar 10 persen. Komunitas Kristen di Suriah terdiri dari berbagai denominasi, termasuk Ortodoks Yunani, Katolik Armenia, Ortodoks Siria, Katolik Roma, dan Protestan. Gereja-gereja kuno dan situs-situs Kristen bersejarah banyak ditemukan di Suriah, mencerminkan warisan Kristen yang kaya di wilayah ini. Kristen di Suriah cenderung memiliki peran sosial yang signifikan, dengan banyak yang terlibat dalam bidang pendidikan, kesehatan, dan bisnis. Meskipun jumlah mereka lebih kecil, komunitas Kristen sering dikenal karena peran mereka dalam menjaga budaya dan sejarah negara.

    4. Druze

    Disebutkan, persentase populasinya sekitar tiga persen. Druze merupakan kelompok agama yang unik dengan keyakinan yang mencampurkan elemen-elemen dari Islam, Hindu, dan agama-agama lain. Mereka terutama tinggal di wilayah pegunungan Jabal al-Druze di selatan Suriah. Druze memiliki identitas agama dan etnis yang kuat, dengan tradisi dan praktik yang khas. Komunitas Druze sering kali menjaga jarak dari politik negara secara umum, memilih memfokuskan diri pada menjaga identitas dan keamanan komunitas mereka.

    5. Sekularis dan lainnya

    Kelompok ini memiliki persentase dari populasi sekitar satu persen. Ada juga sebagian kecil penduduk yang mengidentifikasi diri sebagai sekuler atau tidak beragama. Selain itu, terdapat kelompok-kelompok agama yang lebih kecil seperti Yahudi, Yazidi, dan beberapa komunitas keyakinan lainnya. Keberagaman agama di Suriah tidak hanya mempengaruhi kehidupan spiritual, tetapi juga sosial, budaya, dan politik. Masyarakat Suriah, meskipun menghadapi tantangan besar akibat konflik, memiliki warisan yang kaya yang mencerminkan keragaman agama dan etnis mereka. Ritual keagamaan, perayaan, dan tradisi yang berbeda memberikan warna yang unik pada kehidupan sehari-hari.

    Pemerintah jamin semua kelompok agama

    Sementara itu, Perdana Menteri (PM) baru Suriah Mohammad al-Bashir, menyatakan komitmen pemerintah transisi yang dipimpinnya menjamin semua kelompok agama dan etnis di negara tersebut. Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara yang dipublikasikan pada Rabu (11/12/24).

    Selain itu, Bashir juga mengundang jutaan warga Suriah yang melarikan diri akibat perang untuk kembali ke rumah mereka.

    Dilaporkan, pengangkatan Bashir oleh aliansi pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan sekutunya menandai akhir dari lebih dari lima dekade kekuasaan dinasti Assad. Presiden terguling Bashar al-Assad dilaporkan melarikan diri dari Suriah setelah serangan kilat dipimpin oleh HTS, sebuah kelompok yang berakar pada cabang Al-Qaeda di Suriah.

    “Kami tidak akan mengampuni mereka yang terlibat dalam penyiksaan tahanan,” kata pemimpin HTS, Abu Mohammed al-Golani, yang kini menggunakan nama aslinya Ahmed al-Sharaa. Golani menyerukan agar negara-negara lain menyerahkan para pelaku kejahatan yang telah melarikan diri untuk diadili di Suriah.

    Sementara itu di Damaskus, ribuan keluarga berkumpul di rumah sakit utama untuk mencari informasi tentang orang-orang tercinta yang hilang selama bertahun-tahun akibat penahanan oleh rezim Assad. “Di mana anak-anak kami?” teriak para ibu yang putus asa, berharap mendapatkan jawaban setelah bertahun-tahun ketidakpastian.

    Memordenisasi citranya

    Disebutkan, HTS, meski dicap oleh banyak negara organisasi teroris, telah berupaya memoderasi citranya. “Karena kami berlandaskan Islam, kami akan menjamin hak-hak semua orang dan semua agama di Suriah,” tegas PM baru Suriah, Bashir dalam wawancaranya dengan media Italia Corriere della Sera, seperti diberitakan Beritasatu.com.

    Sebagai kepala pemerintahan transisi, tugas Bashir memimpin negara multietnis dan multiagama itu hingga Pemilu yang direncanakan pada 1 Maret 2025 mendatang. Ia juga berjanji untuk menciptakan keadilan bagi para korban rezim sebelumnya, termasuk membuka kembali Bandara internasional Damaskus yang telah ditutup sejak pemberontak menguasai ibu kota.

    Diketahui, transisi kekuasaan ini juga mendapat perhatian dari komunitas internasional. Utusan PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, menyerukan proses inklusif untuk mencegah potensi konflik baru. Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyatakan komitmen badan dunia tersebut dalam mendukung transisi damai di Suriah.

    Tetapi, beberapa negara seperti Rusia dan Iran, yang sebelumnya mendukung rezim Assad, menekankan perlunya stabilisasi segera. Sementara itu, negara-negara Barat dan tetangga Suriah seperti Turki dan Israel memperingatkan agar transisi tidak melibatkan intervensi militer asing.

    Di tengah tantangan besar yang dihadapi, PM baru Suriah Bashir menyerukan persatuan di antara warga. “Suriah sekarang adalah negara bebas yang telah mendapatkan kembali martabatnya. Kembalilah ke tanah air Anda dan mari bersama-sama membangun masa depan yang baru,” ajak PM Suriah. (P-jr)

    - Advertisement -spot_img

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    - Advertisement -spot_img

    Terkini