PRIORITAS, 13/10/2025 (Batam): Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, mengakui tantangan pengangguran di Batam masih cukup kompleks meski tren Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terus menurun dalam empat tahun terakhir.
Berdasarkan data Februari 2024, TPT Batam mencapai 7,68 persen, lebih tinggi dari rata-rata Provinsi Kepri sebesar 6,89 persen. Angka ini menjadikan Kepri sebagai provinsi dengan pengangguran tertinggi kedua secara nasional setelah Papua.
Menurut Amsakar, tingginya arus migrasi menjadi salah satu penyebab utama lambatnya penurunan angka pengangguran. Banyaknya pendatang usia produktif belum diimbangi dengan kemampuan dan keterampilan yang sesuai kebutuhan industri.
“Populasi Batam didominasi usia produktif, tapi banyak yang belum memiliki keterampilan yang link dengan kebutuhan pasar kerja,” ujar Amsakar, Minggu (12/10/2025).
Ia menjelaskan sekitar 67–68 persen penduduk Batam berada pada usia produktif, namun sebagian besar masih lulusan SMA dan belum kompetitif di pasar kerja yang kini menuntut keahlian teknis.
Pemerintah Kota dan BP Batam tengah menyiapkan langkah strategis, antara lain kemitraan pendidikan dengan dunia industri dan perguruan tinggi, termasuk kerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) untuk program beasiswa bagi 20 mahasiswa Batam tahun 2026.
Selain itu, Amsakar juga telah bertemu dengan sejumlah HRD perusahaan untuk mendorong prioritas tenaga kerja lokal. “Kami minta agar ada prioritas 10–15 persen bagi anak-anak negeri,” tambahnya.
Namun, Amsakar menilai bahwa pergeseran tren investasi ke sektor padat modal juga memengaruhi serapan tenaga kerja. Banyak industri baru seperti Artificial Intelligence (AI), Maintenance Repair and Overhaul (MRO), dan energi terbarukan membutuhkan modal besar tetapi tenaga kerja relatif sedikit.
“Tren investasi sekarang bukan lagi padat karya, tapi padat modal. Jadi serapan tenaga kerjanya memang tidak sebanyak dulu,” jelasnya.
Untuk mengatasi hal itu, Pemko dan BP Batam akan fokus pada tiga langkah utama: peningkatan kompetensi tenaga kerja, penyesuaian arah investasi, dan sinergi dengan dunia pendidikan. (P-Jeff K)
No Comments