PRIORITAS, 12/10/2025 (Batam): Jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) di Kota Batam terus meningkat seiring pesatnya pertumbuhan sektor industri dan masuknya berbagai proyek investasi baru.
Berdasarkan data Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam per Oktober 2025, tercatat sebanyak 4.058 orang TKA bekerja di berbagai perusahaan di Batam.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker Batam, Nurul Iswayuni, menjelaskan, angka tersebut mencakup izin baru, perpanjangan, jangka pendek, hingga izin tinggal tetap. “Jumlah ini relatif stabil dibanding tahun lalu,” ujar Nurul, Sabtu (11/10/2025).
Mayoritas TKA berasal dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) sebanyak lebih dari 1.500 orang, disusul India sekitar 1.000 orang. Sisanya berasal dari Malaysia, Filipina, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan.
Sebagian besar TKA bekerja di perusahaan asal negara masing-masing yang beroperasi di kawasan industri Batamindo, Kabil, dan Tanjunguncang Shipyard.
Sektor industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja asing meliputi, manufaktur elektronik, galangan kapal (shipyard), minyak dan gas (migas), serta energi baru dan terbarukan (EBT).
Beberapa perusahaan besar yang mempekerjakan TKA di Batam antara lain PT Panasonic Industrial Devices Batam, PT Infineon Technologies Batam, PT McDermott Indonesia, PT ASL Shipyard Indonesia, dan PT TDK Electronics Indonesia.
Nurul menegaskan, sebagian besar TKA di Batam menduduki posisi strategis seperti engineer, project manager, technical advisor, hingga direktur perusahaan.
“Kebutuhan TKA biasanya untuk posisi berorientasi teknologi tinggi. Namun perusahaan wajib menunjuk tenaga pendamping lokal agar terjadi alih pengetahuan dan keterampilan,” jelasnya.
Pemerintah Kota Batam juga mewajibkan setiap perusahaan penerima TKA untuk menyusun Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) serta menunjuk Tenaga Kerja Pendamping (TKP) dari Indonesia.
“Prinsipnya bukan hanya mempekerjakan tenaga asing, tapi memastikan ada transfer of knowledge bagi tenaga lokal,” tegas Nurul. (P-Jeff K)
No Comments