PRIORITAS, 11/10/25 (Jakarta): Grup musik GIGI kembali menggebrak blantika musik Indonesia dengan merilis album ke-25 berjudul “Forever In The Air”. Album anyar tersebut diluncurkan setelah grup band itu rehat mengeluarkan album selama 10 tahun.
Beranggotakan Armand Maulana, Dewa Budjana, Gusti Hendy, dan Thomas Ramdhan, GIGI meluncurkan “Forever In The Air” pertengahan pekan ini di kawasan Senayan Jakarta.
Album tersebut menjadi penanda eksistensi GIGI di industri musik, dibalut dengan aransemen yang fresh dan matang yang ditumpahkan ke dalam sembilan track baru yang dilatarbelakangi dari cerita dan keresahan personel.
“Album ini seperti gairah kembali, sebuah perjalanan setelah puasa 10 tahun. ‘Forever In The Air’ maknanya untuk selalu ada,” kata Thomas Ramdhan, pemain bass GIGI, di kawasan Senayan, Jakarta.
Bukan hanya sekadar album baru, Forever In The Air merupakan perwujudan mimpi bagi GIGI. Sebab, GIGI akhirnya bisa melakukan proses rekaman di studio legendaris yakni Power Station at Berklee NYC, New York, Amerika Serikat.
Banyak musisi dunia seperti Madonna, Bruno Mars, Lady Gaga, Paul McCartney, Rolling Stone, John Mayer, dan lainnya, melahirkan lagu terbaik di studio itu.
“Ini kayak mimpi yang terwujud, di studio legend. ‘Forever In The Air’, rekaman ini swasembada banget, pengorbanan banget, ternyata umur itu hanya angka, yang penting spirit,” jelas Gusti Hendy, drummer GIGI.
Menyatukan ide liar
Personel GIGI sangat menikmati setiap proses produksi album “Forever In The Air”. Disampaikan, berawal dari workshop yang membuat personel bisa menyatukan ide liar, hingga rekaman live di studio yang penuh cerita.
Dalam proses rekaman album, GIGI bahkan kembali menggunakan pita. Personel percaya bahwa output yang berasal dari prosesi rekaman menggunakan pita, memiliki keunikan tersendiri di tengah gempuran produksi digital.
“Memang merepotkan (rekaman live), tetapi energinya beda, kami agak gila, enggak banyak yang mau rekaman live lagi,” ujar gitaris GIGI, Dewa Budjana. Bagi GIGI, “Forever In The Air” bukan sekadar judul album.
Album tersebut merupakan perwujudan doa, semangat, dan perjalanan panjang yang telah ditempuh selama lebih dari tiga dekade lebih berkarya.
Meski sudah 31 tahun berkarya, lewat “Forever In The Air” GIGI membuktikan terus relevan tanpa harus memaksakan diri. Semangat itu pula yang akhirnya membuat GIGI akhirnya bekerja sama dengan JUNI Records untuk merilis album “Forever In The Air”.
“Untuk band yang umur 31 tahun lalu, materi album ini menarik banget, mengingatkan ke era Kilas Balik, sound menarik banget, ada funk dan masa kini. Tantangannya, bagaimana GIGI bertemu pendengar baru, kelihatan relevan tetapi tidak dipaksakan,” jelas Adryanto Pratono, CEO Juni Records.
Bernafas bareng
Album tersebut juga merupakan ikhtiar GIGI agar tetap ‘mengudara’, mengisi ruang-ruang musikal di negeri ini untuk selamanya. “Makna ‘Forever In The Air’ ternyata tidak sadar bahwa GIGI sudah bernapas setiap detik bareng, kalau enggak puluhan tahun bareng, chemistry, mungkin enggak ada album seperti ini,” kata Armand Maulana, sang vokalis.
“Jadi GIGI itu kayak keseharian, bernapas bareng,” tambah Armand. GIGI, katanya lagi, menganggap album “Forever In The Air” bukan hanya tentang musik, tetapi tentang komitmen, tentang bagaimana personel memaknai perjalanan sebagai misi hidup.
“Forever In The Air” berisikan dengan sembilan lagu yang memiliki interpretasi visual masing-masing, menjadi sebuah satu kesatuan cerita perjalanan emosi seseorang dalam proses mencapai tujuannya.
Dua lagunya, yakni “Menari-nari” dan “Semua Kan Terjawab” sebelumnya sudah diluncurkan dalam bentuk single pada Juli dan Agustus 2025 lalu.
“Priyayi” sudah bisa ditonton di kanal Youtube GIGI sejak Selasa (7/10/25), Priyayi merupakan track keempat dalam album ini, yang menggambarkan suatu bentuk rasa pede seorang lelaki yang membuat tingkahnya menjadi seperti angkuh.
Lagu andalan lainnya adalah “Don’t Stop”. Lagu itu menggambarkan perjalanan panjang yang membuat personel tetap semangat, percaya, dan berusaha untuk tetap hidup dan hadir di industri musik.
“Sama seperti udara yang tidak terlihat tetapi selalu ada, kami berharap musik kami pun terus hadir dan memberi warna bagi siapa saja yang mendengar,” ujar Arman.
Album “Forever In The Air” dari GIGI sudah bisa dinikmati di berbagai platform musik digital serta YouTube. Dalam rangka peluncuran album tersebut, GIGI juga segera menggelar showcase, merilis merchandise, hingga mencetak CD hingga vinyl “Forever In The Air”. (P-rwt)
No Comments