29.3 C
Jakarta
Tuesday, August 26, 2025

    APKASI dan LTKL tampilkan transformasi kabupaten lestari

    Terkait

    PRIROITAS, 26/8/25 (Jakarta): Puluhan kabupaten anggota LTKL memamerkan inovasi ekonomi hijau dan tata kelola komoditas lokal dalam Sustainable District Outlook (SDO) 2025 dan APKASI Otonomi Expo (AOE) 2025.

    Press briefing digelar pada Senin (25/8/25) untuk menjelaskan strategi kabupaten menghadapi tantangan pangan, tata guna lahan, dan mitigasi bencana.

    Berdasarkan rilis yang diterima Beritaprioritas, acara ini menyoroti solusi konkret dari kabupaten yang berada di garis depan pembangunan berkelanjutan.

    AOE 2025 akan berlangsung pada 28 Agustus 2025 di ICE BSD. Kegiatan ini menjadi ajang bagi sembilan kabupaten anggota LTKL untuk menampilkan capaian, pembelajaran, dan sinyal perubahan menuju visi Kabupaten Lestari & Mandiri 2030.

    Sembilan kabupaten yang tampil antara lain Sintang, Kapuas Hulu, Sanggau (Kalimantan Barat), Siak (Riau), Gorontalo, Bone Bolango (Gorontalo), Musi Banyuasin (Sumatera Selatan), Aceh Tamiang (Aceh), dan Sigi (Sulawesi Tengah).

    Hadirkan beragam diskusi

    SDO 2025 mengangkat tema “Kabupaten Bergerak: Inovasi Menuju Masa Depan Lestari dan Berdaya” dan menghadirkan diskusi tentang kedaulatan pangan berkelanjutan, strategi menghadapi bencana hidrometeorologi, dan ekonomi lokal berbasis alam.

    Diskusi ini melibatkan pemerintah daerah, mitra strategis, akademisi, pelaku usaha, masyarakat sipil, serta generasi muda sebagai penggerak transformasi kabupaten.

    Direktur Eksekutif APKASI, Sarman Simanjorang, menekankan pentingnya kabupaten dalam pasar global.

    “AOE 2024 mencatat transaksi signifikan dan menjadi benchmark nasional promosi komoditi unggulan. Tahun ini, AOE 2025 tidak hanya hadir sebagai ajang promosi perdagangan, tetapi juga platform kolaborasi tata kelola komoditi lokal agar mampu bersaing di pasar internasional,” ujarnya.

    Punya slogan khusus

    APKASI memastikan, slogan ‘Produk Lokal Mengglobal’ disertai strategi untuk meningkatkan nilai dan produktivitas komoditas lokal.

    “Kami ingin menjadikan AOE sebagai wadah transformasi daerah yang memastikan produk unggulan mampu bersaing internasional. Kesempatan ini tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga memiliki sistem kurasi ketat. Kami bermitra dengan Kamar Dagang Indonesia, diaspora, dan buyer internasional untuk memperluas akses pasar,” tambah Sarman.

    Kepala Sekretariat LTKL, Ristika Putri Istanti, menjelaskan SDO 2025 membawa suara lokal kabupaten hingga ke tingkat tapak.

    “Tahun ini kami fokus pada tiga isu besar. Pertama, kedaulatan pangan. Kedua, ketahanan terhadap bencana, baik akibat alam maupun manusia, termasuk kebakaran hutan, banjir, dan gempa Sigi 2018. Ketiga, pembangunan ekonomi lestari, menjaga ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan ekonomi tepat, bagi petani, UMKM, dan rantai nilai komoditas lokal,” ungkapnya. (P-Khalied M)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini