31.3 C
Jakarta
Saturday, August 23, 2025

    Jet tempur Malaysia meledak di udara, Perdana Menteri minta selidiki menyeluruh

    Terkait

    PRIORITAS, 23/8/25 (Kuantan): Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, memerintahkan penyelidikan menyeluruh atas meledaknya jet tempur Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF), saat baru mengudara di bandara Sultan Haji Ahmad Shah,  Kuantan, Pahang.

    “Pihak berwenang didesak untuk melakukan penyelidikan menyeluruh guna mengidentifikasi penyebab insiden dan memastikan langkah-langkah keselamatan yang tepat telah diambil,” kata Anwar, dalam sebuah unggahan di X., seperti dikutip Beritaprioritas.com dari Channel News Asia, hari Sabtu (23/8/25).

    Dari gambar video yang beredar di media sosial terlihat jet tempur F/A-18D Hornet dua kursi itu melaju di runway untuk mengudara di bandara pada Kamis (21/8) malam.

    Beberapa detik kemudian setelah badan pesawat terangkat ke udara, api membesar di bagian ekor dan pesawat meledak,  kemudian jatuh ke tanah tak jauh dari ujung landasan pacu.

    Menurut AU Malaysia, insiden jet tempur tersebut terjadi sekitar pukul 21.05 di landasan pacu Bandara Sultan Haji Ahmad Shah di Kuantan yang juga merupakan pangkalan udara militer Malaysia.

    Bagian mesin jet tempur F A 18 Hornet tergeletak di tanah, setelah pesawat itu jatuh beberapa detik setelah mengudara di Bandara Udara militer di Kuantan, Malaysia, Kamis malam 21 Agustus 2025.(malaymail)

    Pilot dan copilot selamat

    Menurut media New Straits Times, kedua prajurit tersebut – yang kemudian diidentifikasi pada hari Jumat sebagai Mayor Mohamad Azhar Alang Kamarudin (34 tahun) dan Kapten Mohammad Izzudin Mohamad Salleh (28 tahun) – berhasil melontarkan diri dari kokpit sebelum pesawat jatuh.

    Pilotnya, menderita cedera punggung dan menderita luka bakar ringan di tumit kirinya, sementara kopilot, perwira Sistem Persenjataan, selamat dengan hanya memar di beberapa bagian tubuhnya.

    Dalam sebuah pernyataan, AU Malaysia menyatakan tindakan segera sedang diambil dan informasi terbaru lebih lanjut mengenai insiden tersebut akan diumumkan pada waktunya.

    Insiden jatuhnya pesawat tempur itu, diyakini sebagai kecelakaan besar pertama, yang melibatkan jet F/A-18D Hornet Malaysia sejak mulai beroperasi tahun 1997.

    Terdengar ledakan

    Beberapa warga di Kuantan melaporkan mendengar ledakan keras saat kecelakaan pesawat itu terjadi.

    Seorang warga yang tinggal di sekitar bandara, mengatakan tetangganya bergegas ke lokasi kejadian untuk mencari tahu apa yang terjadi setelah mendengar ledakan keras itu.

    Menurut Kepala RMAF, Datuk Seri Muhamad Norazlan Aris, kecelakaan itu terjadi selama latihan terbang malam rutin.

    Ia juga mengatakan bandara tersebut, yang juga dikenal sebagai Pangkalan Udara Kuantan, telah ditutup sementara untuk memfasilitasi operasi pembersihan menyeluruh yang dijuluki “Mega Sweep”.

    “Pagi ini, kami mengerahkan personel untuk menyisir setiap inci landasan pacu. Benda asing atau puing-puing sedang dikumpulkan untuk memastikan area tersebut benar-benar bersih,” ujarnya.

    Pihak berwenang diperkirakan akan mengonfirmasi kesiapan operasional landasan pacu pada tengah hari ini.

    Pesawat jet Malaysia sedang melaju untuk take off beberapa detik sebelum meledak dan terbakar di udara.(channelnewsasia)

    Penyebab belum diketahui

    RMAF juga telah membentuk dewan penyelidikan resmi untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.

    “Tim investigasi mulai bekerja hari ini dan akan memberikan laporan awal sesegera mungkin. Biasanya, laporan semacam itu akan selesai dalam 14 hari,” ujarnya.

    Dari rekaman video viral mengenai dugaan penyebab jatuhnya pesawat, Muhamad Norazlan menyatakan penyidik ​​RMAF akan memeriksanya dari berbagai sudut, termasuk potensi tabrakan burung, serpihan benda asing (FOD), dan kemungkinan kerusakan mesin.

    Pesawat ini dilengkapi dengan sistem pengumpul data yang mirip dengan kotak hitam. Kami akan menganalisis data tersebut untuk menentukan penyebab kecelakaan.

    “Sampai penyebabnya dipastikan, semua penerbangan F/A-18D Hornet telah ditangguhkan sementara,” tambahnya.

    8 armada hornet

    Jet tempur yang jatuh itu berasal dari Skuadron No.18, yang biasanya berpangkalan di Pangkalan Udara Butterworth, tetapi telah dikerahkan sementara ke Kuantan, karena landasan pacu Butterworth sedang diperbaiki.

    AU Malaysia mengoperasikan armada delapan F/A-18D Hornet dua kursi, yang diperoleh dari McDonnell Douglas (sekarang Boeing) pada tahun 1997.

    Meskipun pesawat Hornet milik AU Malaysia sebelumnya telah terlibat dalam beberapa insiden, tetapi insiden terbaru itu menjadi yang pertama kalinya salah satu jet tersebut jatuh.

    Pada tahun 2003, sebuah Hornet tergelincir dari landasan pacu di Bandara Internasional Kuching di Sarawak,  setelah salah satu bannya meledak. Kedua awaknya berhasil melontarkan diri dengan selamat.

    Pada tahun 2017, Hornet lain melakukan pendaratan darurat di bandara yang sama, setelah mengalami kerusakan roda pendaratan.

    Terakhir pada tahun 2019, salah satu jet tempur tersebut mengalami kerusakan turbin saat lepas landas di pameran Langkawi International Maritime and Aerospace, tetapi berhasil mendarat dengan selamat hanya dengan satu mesin.(P-Jeffry W)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini