Tonton Youtube BP

Ribuan warga Kota Gaza mulai lari mengungsi takut serangan besar Israel

Jeffry Wuisan
19 Aug 2025 22:59
3 minutes reading

PRIORITAS, 19/8/25 (Kairo): Ribuan warga Palestina lari mengungsi dari Kota Gaza, karena khawatir serangan besar pasukan Israel, yang hendak melenyapkan benteng terakhir militan Hamas.

Rata-rata warga yang mengungsi hanya membawa barang seadanya seperti pakaian, kasur tidur, kain tenda darurat, serta sisa bantuan pangan dari tim kemanusiaan.

Para pengungsi mulai terlihat memasuki wilayah al-Mawasi di Jalur Gaza selatan sejak hari Senin 18 Agustus 2025. Demikian seperti dikutip Beritaprioritas.com dari The Times of Israel, hari Selasa (19/8/25).

Rata-rata mereka menuju titik-titik di sebelah barat dan selatan Jalur Gaza, yang tergolong sudah aman dari pertempuran militan Hamas dan pasukan Israel.

Di Kota Gaza sendiri, banyak warga Palestina menyerukan protes kepada militan Hamas agar segera mengakhiri perang dengan Israel.

Perang 2,8 tahun di Jalur Gaza telah menghancurkan sekitar 80 hingga 90 persen bangunan rumah tempat tinggal bagi sekitar 2,4 juta warga, sehingga menimbulkan bencana kemanusiaan.

Mereka menuntut militan Hamas mengintensifkan perundingan damai, untuk mencegah serangan darat besar-besaran dari militer Israel.

Butuh 1,5 juta tenda

Menejer tempat penampungan Palestina di Beit Lahiya berbatasan dengan Kota Gaza bagian timur, Ahmed Mheisen, mengatakan 995 anggota keluarganya telah meninggalkan daerah itu menuju ke selatan,  dalam beberapa hari terakhir.

Ketika serangan darat Israel semakin dekat ke Kota Gaza, Mheisen memperkirakan jumlah tenda yang dibutuhkan untuk tempat berlindung darurat di Selatan dan Utara mencapai 1,5 juta unit.

Namun dia mengatakan Israel hanya mengizinkan 120.000 tenda masuk ke wilayah tersebut, selama gencatan senjata Januari-Maret 2025 lalu.

“Masyarakat Kota Gaza seperti orang yang menerima hukuman mati dan sedang menunggu eksekusi,” ujar  seorang pengusaha di Kota Gaza, Tamer Burai.

“Saya akan memindahkan orang tua dan keluarga saya ke selatan hari ini atau besok. Saya tidak mau kehilangan mereka, jika terjadi invasi mendadak,” ungkapnya kepada Reuters melalui aplikasi obrolan.

Sebuah aksi protes berbagai serikat pekerja Palestina dijadwalkan akan digelar hari Kamis 21 Agustus 2025 di Kota Gaza, dan warga lain menggunakan platform media sosial.

Mereka  bersumpah untuk meningkatkan tekanan pada militan Hamas untuk segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

Hamas harus dihancurkan

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mendukung rencana Israel menyerang basis pertahanan terakhir militan Hamas di Kota Gaza.

Trump mengatakan para sandera yang ditawan di Kota Gaza hanya akan dibebaskan ketika militan Hamas dikonfrontasi dan dihancurkan.

“Kita baru akan melihat kembalinya para sandera yang tersisa, ketika Hamas dikonfrontasi dan dihancurkan. Semakin cepat ini terjadi, semakin besar peluang keberhasilannya,” kata Trump dalam sebuah posting di situs Truth Social miliknya.

Menurut Trump, dirinya yang bernegosiasi dan membebaskan ratusan sandera.

Jumlah sandera yang dibebaskan militan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata Januari-Maret tahun ini, sebanyak 30 sandera terdiri dari 20 warga sipil Israel, lima tentara, dan lima warga negara Thailand, serta delapan jenasah tawanan Israel yang dibunuh.

Sesuai informasi terakhir dari tim negosiator Mesir dan Qatar, militan Hamas sudah mau menerima gencatan senjata parsial dengan Israel.

Militan Hamas kabarnya akan membebaskan 10 sandera Israel degan imbalan 200 tahanan Palestina.

Hanya saja Israel tetap menuntut militan Hamas harus membebaskan seluruh 50 sandera yang tersisa termasuk 30 yang sudah tewas.

Pasukan Israel kini sudah menguasai sekitar 75 persen wilayah Jalur Gaza. Sisanya direncanakan akan mulai direbut mulai September atau Oktober 2025 ini, dengan melibatkan puluhan ribu tentara serta ratusan ribu pasukan cadangan.(P-Jeffry W)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Video Viral

Terdaftar di Dewan Pers

x
x