28.9 C
Jakarta
Sunday, August 24, 2025

    IMI dan Kadin sepakat MoU SDM otomotif global

    Terkait

    PRIORITAS, 19/8/25 (Jakarta): Ikatan Motor Indonesia (IMI), Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menandatangani Nota Kesepahaman. Kesepakatan itu berlangsung di Jakarta, Senin (18/8/25), dengan fokus pada pengembangan SDM driver dan mekanik berstandar internasional.

    Langkah ini disebut strategis karena diarahkan pada pemenuhan kebutuhan tenaga kerja otomotif di Jepang, Eropa, dan Timur Tengah. Ketua Umum IMI sekaligus anggota DPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet), menegaskan pentingnya program tersebut.

    “Kerjasama ini merupakan jawaban atas kebutuhan nyata dunia internasional terhadap tenaga kerja terampil di bidang otomotif,” ujar Bamsoet usai penandatanganan di Kantor Pusat IMI.

    Hadir dalam acara itu Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, Sekjen Kementerian Dwiyono, serta sejumlah wakil ketua umum Kadin. Pengurus pusat IMI juga turut mendampingi, antara lain Rifat Sungkar dan M. Riyanto.

    Bamsoet menjelaskan IMI berperan menyediakan fasilitas pelatihan, instruktur profesional, serta program sertifikasi global. Kementerian memberi dukungan regulasi dan memfasilitasi penempatan pekerja, sedangkan Kadin menjembatani hubungan dengan industri.

    “Melalui MoU ini, kita memastikan adanya jalur terukur bagi pekerja untuk pelatihan, sertifikasi, hingga penempatan kerja di negara-negara maju seperti Jepang, Australia, dan Eropa,” kata Bamsoet.

    Data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menunjukkan lebih dari 200 ribu pekerja migran Indonesia diberangkatkan setiap tahun. Namun, mayoritas masih bekerja di sektor domestik dan informal.

    “Melalui program bersama ini, diharapkan lahir SDM terampil di sektor otomotif yang mampu bersaing dalam pasar kerja internasional,” kata Bamsoet.

    Kebutuhan tenaga kerja di sektor otomotif dunia terus meningkat. Jepang sejak 2019 membuka program Specified Skilled Worker (SSW) dengan target 60 ribu mekanik lima tahun mendatang.

    Australia menghadapi kekurangan 30 ribu mekanik hingga 2028 akibat gelombang pensiun pekerja senior. Sementara Eropa, terutama Jerman dan Belanda, mencari pengemudi logistik profesional seiring lonjakan perdagangan lintas negara.

    “Negara-negara maju menaruh perhatian besar pada aspek keselamatan, efisiensi, dan teknologi dalam transportasi serta otomotif. Melalui sertifikasi global yang diakui, para pengemudi dan mekanik asal Indonesia dapat masuk ke pasar kerja yang lebih bergengsi, sekaligus membawa nama baik bangsa,” pungkas Bamsoet. (P-Khalied M)

    Viral

    LEAVE A REPLY

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    Headline News

    spot_img

    Terkini