PRIORITAS, 18/8/25 (County Clare): Sebuah botol berisi surat minta tolong dari kapten dan 9 kru warga Indonesia di kapal ikan yang terdampar di lautan Pasifik, baru ditemukan di pesisir pantai County Clare di Irlandia setelah empat tahun mereka dinyatakan hilang.
Pesan berbahasa Indonesia dalam botol yang ditemukan di pesisir barat Irlandia itu, memicu kembali harapan untuk mengungkap misteri hilangnya 9 kru dan kapten kapal penangkap ikan Taiwan, Yong Yu Sing No 18, yang raib bulan Desember tahun 2020.
Pekan lalu, Matthew Laming dan temannya sedang berjalan di pantai Inisheer, sebuah pulau kecil sekitar 8 km dari County Clare, Irlandia. Tiba-tiba ia menemukan botol bersegel lilin berisi catatan tulisan tangan.
Saat diterjemahkan menggunakan Google Translate, separuh pesan tersebut terbaca sebagai permintaan bantuan dalam bahasa Indonesia.
“Pesan itu berisi SOS. Setelah menemukannya, saya menyerahkannya kepada polisi setempat,” kata Matthew kepada Al Jazeera, seperti dikutip Beritaprioritas.com hari Senin (18/8/25).
Ia kemudian membagikan penemuan tersebut di Reddit, dan memicu diskusi besar di komunitas r/beachcombing.
Tidak pernah ditemukan
Menurut unggahan di Reddit, teks pada pesan berbunyi: “Tolong kirim bantuan! Kami hilang sejak 20/12. Ada 3 orang di sini. Kami tidak tahu nama pulau ini. Kami terluka. HELP. HELLO. SOS.” Pesan itu diakhiri dengan karakter Tionghoa bermakna “Li” dan nama “Yong Yu Sing No 18”.
Isi surat dari dalam botol bertuliskan bahasa Indonesia berisi permintaan bantuan (cna)
Pengguna internet kemudian mengaitkan pesan tersebut dengan kapal penangkap ikan Taiwan, Yong Yu Sing No 18, yang dilaporkan hilang pada 1 Januari 2021.
Kapal tersebut ditemukan tanpa awak dan sekoci sekitar 600 km dari Midway Atoll, wilayah Amerika Serikat di Samudra Pasifik Utara. Kapten kapal, bermarga Li, dan 9 kru asal Indonesia tidak pernah ditemukan hingga saat ini.
Kepolisian Irlandia, An Garda Siochana, mengonfirmasi menerima laporan temuan barang di Inisheer pada Sabtu lalu, namun enggan memberi keterangan lebih lanjut.
Asosiasi Nelayan Su’Ao di Taiwan menyerukan agar pemerintah memverifikasi kebenaran pesan tersebut. jika terbukti asli, segera berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk melakukan upaya penyelamatan.
Perdebatan Soal Keaslian
Unggahan Matthew di Reddit telah mengumpulkan hampir 10 ribu upvote dan 1.200 komentar. Sebagian warganet percaya pesan itu asli, sementara lainnya menduga hoaks.
Diskusi serupa juga terjadi di forum PTT Taiwan, dengan beberapa membandingkan kasus ini dengan insiden 1992, ketika 28 ribu mainan bebek plastik terlepas dari kapal kargo dan akhirnya ditemukan di berbagai belahan dunia, termasuk Skotlandia.
Matthew sendiri mengaku awalnya skeptis, namun mulai mempertimbangkan kemungkinan pesan itu benar.
Botol berisi surat yang ditemukan di pesisir pantai Irlandia setelah hanyut di laut selama 4 tahun.(cna)
“Saya tidak yakin apakah pesan ini asli atau dikirim oleh kru kapal itu, tetapi sekarang terlihat lebih masuk akal,” ujarnya.
Meski insiden hilangnya Yong Yu Sing No 18 pada 2021 telah dinyatakan jaksa Taiwan sebagai kecelakaan, nasib sang kapten dan kesembilan kru Indonesia masih menjadi tanda tanya besar.
Penemuan botol ini kini membuka kembali spekulasi dan harapan suatu hari misteri itu bisa terungkap.
Diduga mati mesin
Kapal tuna berbobot 99 ton “Yong Yu Sing No. 18”, yang terdaftar di Kelurahan Su’ao, Kabupaten Yilan, sempat hilang kontak pada 30 Desember 2020 di sekitar 527 mil laut di timur laut Atol Midway, Hawaii, tanpa mengirimkan sinyal darurat.
Diduga kapal mengalami mati mesin setelah dihantam ombak besar. Pemilik kapal melaporkan kejadian ini pada 1 Januari 2021 ke Komando Penyelamatan Nasional, yang kemudian meminta bantuan dari otoritas Amerika Serikat.
Sebuah pesawat pencarian dan helikopter penyelamatan Amerika menemukan kapal itu di sekitar 606 mil laut di timur laut Atol Midway pada 2 Januari.
Para pengamat di pesawat saat itu memperhatikan jendela kabin kapten telah pecah, sementara kapal tersebut tampak hanyut, namun tidak ada tanda-tanda keberadaan kru di dalamnya.
Kapal itu kemudian ditarik kembali ke Pelabuhan Perikanan Su’ao menggunakan kapal lainnya.
Kejaksaan, yang kemudian melakukan penyelidikan, pada 2021 menyatakan bahwa tidak ditemukan bukti tindak kriminal di atas kapal, dan insiden tersebut diduga disebabkan bencana cuaca.(P-Jeffry W)
No Comments